Teknologi sidik jari menjadi andalan iPhone



LONDON/NEW YORK. Apple memperkenalkan dua ponsel terbarunya, yaitu iPhone 5S yang berteknologi tinggi dan iPhone 5C dengan harga lebih murah pada sebuah acara di California.

5S memperkenalkan sensor sidik jari yang ditanam pada tombol utama ponsel untuk mengidentifikasi pengguna. Sementara jenis 5C hadir dengan lapisan belakang yang terbuat dari plastik dengan berbagai pilihan warna.

Ini sekaligus menandai perubahan strategi Apple yang sebelumnya tidak mau memperkenalkan dua jenis ponsel secara bersamaan. iPhone menjadi produk paling utama dalam memperoleh pendapatan.


Sistem sidik jadi baru ini dapat digunakan untuk membuka 5S dan melakukan pembayaran otentik di toko online Apple.

Seorang analis menganggap fitur tersebut akan membantu produk ini menonjol di antara ponsel Android, yang menjadi rival terbesarnya.

"Touch ID merupakan solusi yang cukup elegan untuk mengatasi masalah yang signifikan, yaitu pencurian ponsel dan bahkan yang paling sensitif, pencurian data dalam perangkat itu," kata Windsor Holden dari konsultan teknologi, Juniper Research.

Ponsel iPhone yang lebih murah memiliki bagian belakang yang bisa diganti-ganti warnanya.

"Banyak orang belum sadar untuk menggunakan berbagai jenis solusi keamanan pada ponsel dan bagi mereka yang sudah memilikinya, mengamankan ponsel lewat nomor pin bisa menjadi hal yang menghabiskan waktu," lanjutnya.

Bukan hal baru

Namun, Apple bukanlah perusahaan pertama yang menawarkan sistem pembaca sidik jari.

Motorola menambah fasilitas ini pada ponsel Atrix handset tahun 2011, namun banyak pengguna bermasalah menggunakannya. Fitur ini tidak disertakan pada model terbaru dari perusahaan yang bisnisnya kini dikontrol oleh Google itu.

Harga 5S tanpa sim card berkisar £549 atau Rp9,8 juta untuk versi 16GB dan £709 (Rp12,6 juta) untuk model 64GB. Sementara ponsel 5C 16GB dihargai lebih murah, £469 atau sekitar Rp8 juta.

"Jenis 5C jauh dari yang termurah karena iPhone 4S memiliki harga di bawah itu [dijual sekitar Rp4 juta]," kata Ben Wood penasihat teknologi dari CCS Insight.

Ponsel iPhone terbaru ini akan dijual di Amerika Serikat, Inggris, China, Australia, Kanada dan negara lain pada 20 September mendatang.

Editor: