KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi teknologi
virtual reality (VR) di Indonesia masih mengandalkan para
gamers. "Konsumen kami sekitar 80-90% adalah para
gamers," ucap
Chief Executive Officer OmniVR, Nico Alyus. OmniVR merupakan perusahaan yang bergerak khusus di teknologi VR.
Nico menceritakan, VR sebenarnya semakin digemari dari tahun ke tahun. Teknologi yang semakin berkembang diyakini Nico akan mendorong ketertarikan masyarakat terhadap VR. "Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, penduduknya yang banyak, serta peminat game nya yang juga luar biasa, ini ladang besar sebenarnya," ucap Nico usai menghadiri peluncuran Acer Windows Mixed Reality, Kamis (12/4). Ia juga mengakui, segmen VR biasanya menyasar pada
gamers hard-core atau pecinta games garis keras. Meski segmennya tidak terlalu besar, ia meyakini VR akan dapat menyasar segmen lain seperti perusahaan atau lembaga lainnya.
VR dinilai dapat membantu perusahaan melakukan simulasi lebih praktis dan hemat tempat sehingga meminimalisir cost. "Sekarang ini beberapa perusahaan mulai tertarik untuk menggunakan VR dalam pelatihannya, ke depan ingin terus dikembangkan," tambah Nico. Saat ini, pasar terbesar VR di dunia masih dikuasai China dan Amerika Serikat. Untuk Asia Tenggara, Nico menilai pertumbuhannya masih kecil meskipun positif. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi