Teladan Prima Agro (TLDN) Bidik Kenaikan Produksi 10% hingga Akhir 2024



KONTAN.CO.ID - Jakarta.  Emiten perkebunan sawit, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) mengincar pertumbuhan produksi crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK) sebesar 10% sampai dengan akhir tahun 2024. 

Head of Corporate Finance and Strategy PT Teladan Prima Agro Tbk, Wasisto Budi Sulistio berharap target ini  bisa dicapai dengan berbagi upaya yang dilakukan perseroan. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi internal TLDN yakni Teladan Productivity Technology Science (TPTS). 

“Dengan TPTS, Perusahaan mampu mengetahui indeks kesehatan tanaman dan anomali cuaca yang menjadi salah satu faktor utama produksi tandan buah segar (TBS),” ungkap Wasisto, kepada Kontan.co.id, Senin (8/7). 


Optimisme TLDN juga didorong oleh realisasi produksi dan CPO dan PK selama kuartal pertama lalu. Produksi CPO pada periode Januari-Maret 2024 tercatat tumbuh secara tahunan sebesar 19,3% yaitu dari 69.348 ton menjadi 82.725 ton. Begitu juga dengan kinerja produksi PK yang naik pada kuartal I 2024 sekitar 11,8% dari 11.454 ton menjadi 12.811 ton. 

“Kami optimistis target pertumbuhan produksi CPO dan PK bisa tercapai, sebab pada kuartal I-2024 menunjukkan realisasi yang positif,” imbuhnya. 

Baca Juga: Naik 34,6%, Teladan Prima (TLDN) Catat Laba Bersih Rp 70,24 Miliar di Kuartal I 2024

Namun, manajemen TDLN juga mencatat adanya penurunan volume penjualan CPO sekitar 8,5% dan penjualan PK sekitar  18,7% secara tahunan. Sementara pendapatan perusahaan mengalami penurunan 10,14% dari Rp 955,56 miliar menjadi 858,64 miliar.  

Meskipun begitu, tetapi raihan laba bersih perusahaan masih mampu tumbuh 34,6% secara tahunan. Torehan positif ini terjadi berkat adanya penurunan biaya produksi.

Wasisto memaparkan, pada kuartal I-2024 biaya produksi TLDN turun 13,7% dari Rp 744,10 miliar menjadi Rp 667,91 miliar atau lebih rendah Rp 76,19 miliar. Penurunan biaya produksi ini salah satunya dikontribusikan oleh pengaturan manajemen pengadaan yang lebih baik dan aplikasi pemupukan yang memiliki porsi terbesar dalam komposisi biaya produksi.

“Penurunan biaya produksi seperti pada kuartal I-2024 diharapkan akan terjadi hingga akhir tahun 2024. Hal ini disebabkan proses pengadaan kebutuhan pupuk tahun 2024 dan 2025 yang dilakukan lebih awal yaitu sejak akhir tahun 2023,” sebut dia. 

Perseroan masih optimis target pendapatan dan laba perusahaan bisa tercapai. Tahun ini, TLDN menargetkan pendapatan bisa tumbuh sekitar 5% dan laba setelah pajak naik di kisaran 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih