KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Teladan Prima Agro Tbk (
TLDN) telah menorehkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2022. Perseroan melaporkan realisasi pendapatan pada periode Januari-Desember 2022 sebesar Rp 3,61 triliun, tumbuh 23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Kamis (30/3), realisasi pendapatan TLDN pada tahun lalu berasal dari dua sumber utama, yakni penjualan
crude palm oil (CPO) dan penjualan palm kernel (PK). Direktur Utama Teladan Prima Agro Wishnu Wardhana memaparkan, pendapatan sebesar Rp 3,29 triliun berasal dari penjualan CPO yang naik 22,6%
year on year (YoY). Kenaikan tersebut seiring meningkatnya volume penjualan sebesar 29.417 ton dan peningkatan harga jual sebesar 10,3% YoY.
Baca Juga: Didorong Harga Jual, Teladan Prima Agro (TLDN) Cetak Laba Rp 573,9 Miliar pada 2022 Kemudian pendapatan sebesar Rp 319,37 miliar berasal dari penjualan PK, sejalan dengan volume penjualan PK yang meningkat sebesar 8.574 ton diikuti oleh peningkatan harga jual sebesar 4% YoY. "Hal ini disebabkan kenaikan volume penjualan CPO dan PK serta lebih tingginya harga jual rata-rata CPO pada Rp 11.265/Kg dan harga jual PK pada Rp 6.648/Kg," ujar Wishnu. Sementara itu, TLDN juga mencatat realisasi
earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) sampai dengan akhir Desember 2022 sebesar Rp 1,15 triliun dengan margin EBITDA sebesar 31,7%. Lalu, pada periode sama realisasi laba bersih TLDN senilai Rp 573,98 miliar, tumbuh 9,5% dibandingkan tahun sebelumnya. “Dengan Kinerja keuangan kami yang positif ini membuat total aset Perseroan terus meningkat. Per 31 Desember 2022 total aset TLDN mencapai Rp 5,2 triliun tumbuh 14,3% dan total liabilitas perseroan per 31 Desember 2022 Rp 3,03 triliun lebih rendah 4,4% dibandingkan per 31 Desember 2021,” ujarnya. Di sisi lain, TLDN juga melaporkan realisasi operasional dari sisi produksi perkebunan yakni tandan buah segar (TBS) Inti pada tahun 2022 sebesar 1.059.207 ton, meningkat 11,1% dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 953.030 ton. Wishnu mengatakan peningkatan produksi ini tidak terlepas dari upaya-upaya perbaikan yang dilakukan seperti percepatan perbaikan infrastruktur dan optimalisasi kegiatan panen. Kemudian, dari sisi produksi pabrik sejumlah 1.343.526 ton TBS diolah pada tahun 2022, 11,5% lebih tinggi dari pencapaian pada tahun sebelumnya sebesar 1.204.998 ton. Peningkatan ini terutama dikontribusikan oleh peningkatan produksi kebun Inti sebesar 11,1% dan pembelian TBS eksternal. Adapun, untuk produksi CPO TLDN sepanjang tahun 2022 mencapai 300.504 ton lebih tinggi 8,2% dibandingkan dengan 277.741 ton produksi CPO pada tahun sebelumnya.
Untuk mewujudkan kinerja operasional positif tersebut, pada tahun 2022 Perseroan telah menjalankan konsep-konsep precision agriculture melalui implementasi
internet of things (IoT), pemanfaatan citra satelit, dan
remote sensing dalam satu platform yaitu Teladan
Productivity Technology Science (TPTS). Bersamaan dengan hal tersebut, Perseroan juga terus melakukan praktik-praktik berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi melalui aplikasi Teladan Green Metrics (TGM) yang memberikan manfaat dalam menyediakan data dan analisis dari aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata Kelola di sekitar wilayah operasional Perseroan. “Kedua inovasi teknologi berbasis data-sains dan analitik ini menjadi sumber utama yang dapat diandalkan manajemen dalam pengambilan keputusan usaha yang mengedepankan komitmen keberlanjutan,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .