Telah mendapat persetujuan resmi, Inpex dan Shell siap garap Masela



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inpex Corporation melalui anak usahanya Inpex Masela Ltd. telah menerima persetujuan secara resmi seputar revisi Plan of Development (PoD) LNG Abadi dari pemerintah Indonesia yang telah diajukan pada 20 Juni 2019.

Dalam konferensi pers, CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda bilang selain persetujuan revisi Pod, pemerintah Indonesia juga merestui permohonan alokasi tambahan waktu tujuh tahun. "Juga perpanjangan 20 tahun Production Sharing Contract (PSC) Cost Recovery sehingga periode PSC hingga 2055 mendatang," ujar Ueda, Selasa (16/7)

Ueda menyebut persetujuan pemerintah Indonesia sebagai tonggak penting dalam proyek Masela yang telah dimulai sejak 1998 silam. Ke depannya Inpex dan Shell akan memulai tahapan Front End Engineering Design (FEED) serta menargetkan produksi pada 2027/2028.


"FEED biasanya memakan dua hingga tiga tahun, kita targetkan dimulai di 2020 setelah itu akan Keputusan Investasi Akhir (Final Investment Decision/FID) mungkin tiga sampai empat tahun dari sekarang," sebut Ueda.

Dalam catatan Kontan.co.id, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut revisi PoD yang mendapat persetujuan Menteri ESDM masih sesuai dengan rekomendasi SKK Migas dalam dokumen head of agreement (HoA) bersama Inpex beberapa waktu lalu.

"Investasinya senilai US$ 19,8 miliar. Namun masih bisa berubah setelah mempertimbangkan beberapa hal, seperti tender EPC dan onstream selesai. Itulah riilnya" ungkap Dwi.

Adapun, Blok Masela yang terletak di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku memiliki total kapasitas LNG sebesar 10,5 juta ton per tahun (mtpa) termasuk sekitar 9,5 mtpa LNG, pasokan gas lokal melalui pipa sekitar 150 mmscfd dan kondensat hingga 35 ribu BPOD.

Sementara itu, masih mengutip laporan Kontan.co.id, Pengembangan blok Masela dianggap akan memberikan keuntungan yang besar bagi Indonesia. Berdasarkan kontak, Indonesia akan menerima sekitar US$ 39 miliar sementara Inpex US$ 37 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .