Telan Biaya Jumbo, Ini Alasan Prabowo Tetap Jalankan Program Makan Bergizi Gratis



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan presiden terpilih Prabowo Subianto bakal menyerap anggaran jumbo untuk direalisasikan. Kendati demikian, program tersebut tetap akan menjadi prioritas pemerintahan ke depan.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Presiden terpilih Hashim S. Djojohadikusumo yang juga merupakan adik kandung dari Prabowo Subianto mengungkap alasan implementasi program makan bergizi gratis tetap dijalankan.

Hashim menjelaskan, Prabowo sudah sejak lama kerap menyebut dan membahas tentang gangguan pertumbuhan pada anak alias stunting, serta pentingnya meningkatkan kesejahteraan rakyat.


“Beliau mengingatkan pentingnya anak-anak rutin makan ikan, minum susu dan makanan bergizi lainnya, karena prihatin dengan kondisi bangsa,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/10).

Baca Juga: Gibran Sebut Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Luar Jawa Ada yang Terkendala Logistik

Hashim menekankan, implementasi program makan bergizi gratis tetap menjadi prioritas lantaran Prabowo kerap melihat kondisi fisik anak-anak Indonesia yang tergolong jauh lebih kecil karena mengidap stunting.

“Termasuk melihat anak-anak usia 10 tahun tapi fisiknya kurus kecil seperti anak berusia 5 tahun. Itulah alasan mengapa ada program makanan bergizi gratis,” tegasnya.

Untuk diketahui, dalam APBN 2025 anggaran makan bergizi gratis dialokasikan sebesar Rp 71 triliun. Nantinya pemberian makan bergizi gratis ini akan bertahap, yakni 3 juta anak pada Januari, meningkat jadi 6 juta anak pada April, dan 15 juta anak pada Juli 2025.

Sejalan dengan hal itu, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Drajad Wibowo memberi sinyal bahwa anggaran makan bergizi gratis bisa disesuaikan sejalan dengan kondisi perekonomian pada tahun depan. Artinya anggaran makan bergizi gratis bisa naik, apabila pendapatan negara melonjak signifikan.

“Tapi sementara kita strict di Rp 71 triliun, tapi nanti mungkin, kan Pak Prabowo diberi kebebasan untuk melakukan penyesuaian APBN Perubahan. Kita harapkan nanti setelah kita tahu posturnya lebih rinci, di tahun 2025 kita lakukan perubahan,” tutur Drajad pekan lalu.

Adapun program makan bergizi gratis ini akan menghabiskan sekitar Rp 400 triliun per tahun bila sudah berjalan sepenuhnya, dengan target penerima program ini kepada 82,9 juta jiwa.

Selanjutnya: Anak Usaha Vale, Sumbawa Timur Mining Bakal Garap Tambang Tembaga Baru di NTB

Menarik Dibaca: Simak Promo Danamon x Ace Hardware, Cashback Rp 30.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat