Telat mulai, penjaminan KUR seret



JAKARTA. Realisasi penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun ini tak sederas tahun sebelumnya. Dus, bisnis penjaminan kredit juga ikut terdampak.

Dua perusahaan penjamin kredit, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Perum Jamkrindo tidak yakin target alokasi KUR yang ditetapkan oleh pemerintah di tahun ini bakal terpenuhi. Asal tahu saja, tahun ini, pemerintah mengalokasikan dana KUR sebesar Rp 30 triliun.

Angka tersebut turun 25% ketimbang tahun sebelumnya yakni Rp 40 triliun. Dari kuota KUR itu, Askrindo dan Jamkrindo masing-masing mendapatkan jatah Rp 15 triliun.


Direktur Utama Askrindo, Antonius Chandra melihat, sampai akhir tahun nanti, volume penjaminan KUR tidak mencapai setengah dari kuota atau hanya 40%. "Perkiraan kami akan bisa jamin KUR sebanyak Rp 6 triliun untuk tahun ini," kata Antonius,

Penyebabnya bermacam-macam. Pertama, kondisi ekonomi sedang lesu sehingga banyak pengusaha mengerem aktivitas bisnis. Alhasil, meski suku bunga KUR dipangkas dari 22% menjadi 12% belum bisa merangsang pertumbuhan penyaluran KUR.

Menurut Antonius, penurunan suku bunga KUR lebih berdampak kepada komitmen debitur mengelola usaha di saat kondisi ekonomi makro seperti ini.

Kedua, terdapat perubahan dalam penyelenggaraan KUR. Pemerintah baru ketok palu program KUR pada awal semester kedua yakni di bulan Juli 2015. Menurut hitungan Antonius, waktu ini terlalu mepet. Alhasil, bisnis penjaminan KUR Askrindo tak bisa maksimal.

Jika prediksi Antonius tepat, volume penjaminan KUR Askrindo bisa turun hingga 75% dalam waktu setahun. Pada tahun lalu, Askrindo menangani volume penjaminan KUR sebesar Rp 24 triliun.

Setali tiga uang, Perum Jamkrindo pesimistis dengan serapan KUR tahun ini. Direktur Jamkrindo, Bakti Prasetyo menyebut, keterlambatan berjalannya program KUR yang baru mulai pertengahan tahun ini menjadi sebabnya.

Namun, Bakti belum bisa memprediksi perkiraan bisnis penjaminan KUR Jamkrindo. Yang pasti, jika volume penjaminan KUR akan mengecil, "Otomatis target penjaminan juga mengikuti," kata Bakti.

Meski penyaluran KUR bakal seret, Jamkrindo masih yakin dengan kinerja tahun ini. Sepanjang tahun ini, Jamkrindo membidik volume penjaminan kredit Rp 81,78 triliun. Sampai 30 Juni 2015, volume penjaminan kredit Jamkrindo mencapai Rp 25,8 triliun atau setara 31,54% dari target setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto