Telat Notifikasi, KPPU Denda PT Bumitama Gunajaya Agro Rp 3 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menghukum PT Bumitama Gunajaya Agro (PT BGA) dengan denda sebesar Rp 3 miliar.

Hal itu karena PT BGA melakukan keterlambatan pemberitahuan atau notifikasi atas pengambilalihan saham yang dilakukannya atas PT Ladang Sawit Mas (PT LSM), PT Agriplus, dan PT Hungarindo Persada (PT HP).

Denda tersebut dibacakan dalam Sidang Majelis Komisi Pembacaan Putusan yang dilaksanakan pada Jumat (17/6) di Kantor Wilayah III KPPU Bandung.


Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur menerangkan, perkara tersebut berawal dari penyelidikan yang dilakukan oleh KPPU atas Dugaan Pelanggaran Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 yang dilakukan oleh PT BGA dalam transaksi akuisisi yang dilakukannya atas PT LSM, PT Agriplus, dan PT HP.

Diketahui, PT BGA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pabrik kelapa sawit, yang beroperasi di tiga provinsi, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Riau.

Baca Juga: KPPU Vonis Aero Citra Kargo Lakukan Monopoli Jasa Kargo Ekspor Benur Lobster

Unit usaha PT BGA terdiri dari 68 perkebunan kelapa sawit seluas 186.246 hektare (ha) dan 15 pabrik kelapa sawit.

Deswin mengatakan, terdapat tiga transaksi akuisisi yang diperkarakan KPPU melalui Perkara tersebut. Yakni akuisisi PT BGA atas PT LSM, akusisi PT BGA atas PT Agriplus, dan akuisisi PT BGA atas PT HP.

Pertama, akuisisi yang dilakukan PT BGA atas PT LSM berlaku efektif pada tanggal 10 Agustus 2012 dan seharusnya dinotifikasikan pada tanggal 21 September 2012.

Transaksi tersebut baru dinotifikasikan ke KPPU pada 6 Mei 2021, sehingga terlambat 2.023 hari.

Kedua, akuisisi yang dilakukan PT BGA atas PT Agriplus berlaku efektif pada tanggal 12 April 2017 dan seharusnya dinotifikasikan pada tanggal 25 Mei 2017.

Transaksi tersebut baru dinotifikasikan ke KPPU pada 31 Maret 2021, sehingga terlambat 919 hari.

Ketiga, akuisisi yang dilakukan PT BGA atas PT HP berlaku efektif pada tanggal 14 Juni 2017 dan seharusnya dinotifikasikan pada 26 Juli 2017. Transaksi tersebut baru dinotifikasikan ke KPPU pada 31 Maret 2021, sehingga terlambat 881 hari.

Baca Juga: Telat Notifikasi, KPPU Denda Lestari Gemilang Intisawit Rp 1 Miliar

Sebelum memutuskan, Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal antara lain pengakuan Terlapor atas keterlambatan melakukan pemberitahuan serta beritikad baik selama proses persidangan.

Terlapor juga belum pernah dinyatakan bersalah dalam Putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht) karena melanggar UU 5/1999.

Dalam memutus dan mengenakan denda administratif pada setiap perkara persaingan usaha, Majelis Komisi juga turut mempertimbangkan referensi seluruh Putusan KPPU.

Berdasarkan ketentuan wajib notifikasi dan berbagai fakta di persidangan, Majelis Komisi memutuskan bahwa PT BGA telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 29 UU No. 5 Tahun 1999 Jo. Pasal 5 PP No. 57 Tahun 2010.

"Menghukum PT BGA untuk membayar denda sebesar Rp 3 miliar dan menyetorkannya ke kas negara selambat-lambatnya 30 hari setelah Putusan berkekuatan hukum tetap (inkracht)," ujar Deswin dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (18/6).

Sebagai informasi, Ketua Majelis Komisi untuk Perkara tersebut adalah Ukay Karyadi sebagai Ketua Majelis Komisi dan M. Afif Hasbullah, Yudi Hidayat masing-masing sebagai Anggota Majelis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari