KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setiap lima tahun sekali, ada satu hal yang wajib dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor. Yakni, perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM). Sebelum masa berlaku habis, pemilik harus melakukan perpanjangan agar masa berlaku SIM tidak mati. Telat melakukan perpanjangan berarti pemilik kendaraan bermotor harus melakukan pembuatan ulang. Tidak hanya itu, ada sanksi yang bisa dikenakan kepada pemilik kendaraan jika terlambat melakukan perpanjangan SIM.
Pemilik kendaraan harus melakukan penerbitan ulang, layaknya pembuatan SIM untuk pertama kalinya. Kasubdit Ditregident Korlantas Polri Kombes Tri Julianto Djatiutomo menjelaskan bahwa perpanjangan SIM bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, dengan catatan masa berlaku SIM belum habis. Perpanjangan masa berlaku SIM bisa dilakukan secara online maupun offline. Melalui aplikasi Digital Korlantas Polri, atau datang langsung ke lokasi pelayanan SIM keliling yang beroperasi.
Baca Juga: Cara Perpanjang SIM Tanpa Ribet, Datangi SIM Keliling Bekasi Hari Ini 19/7/2022 "Sama dengan yang offline juga. Yang offline juga kalau sudah habis masa berlakunya, ya tandanya harus mengulang penerbitan SIM baru lagi. Tandanya harus diulang ujian teorinya dan ujian praktiknya," ucap dia, dikutip dari NTMC Polri, Minggu (17/7/2022). Untuk biaya perpanjangan SIM adalah Rp 120.000 untuk SIM A dan Rp 100.000 untuk SIM C. Kemudian, ada biaya tambahan seperti biaya asuransi sebesar Rp 30.000 serta biaya pemeriksaan kesehatan Rp 25.000. Melakukan penerbitan ulang SIM akan memakan waktu dan proses yang lebih lama, sehingga pemilik kendaraan bermotor diimbau untuk tidak terlambat melakukan perpanjangan.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari Ini 19/7/2022, Perpanjang SIM Tak Sampai Sejam Telat melakukan perpanjangan, meski hanya satu hari, maka pemilik kendaraan harus melakukan pembuatan SIM ulang. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Apa Ancaman Sanksi jika Telat Melakukan Perpanjangan SIM?" Penulis : Serafina Ophelia Editor : Agung Kurniawan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie