TELE optimis pendapatan naik 65% di 2013



JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) yakin dapat meraih pendapatan hingga Rp 13 triliun di tahun depan. Optimisme TELE itu didukung pertumbuhan kinerja dengan tambahan dari perusahaan calon akuisisi.

Target pendapatan di 2013 naik 64,56% dari pendapatan tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp 7,9 triliun. "Sejauh ini masih optimis dengan target yang sudah ditetapkan. Terutama dengan melihat pertumbuhan kinerja dan rencana akuisisi di tahun depan," kata Sekretaris Perusahaan TELE, Semuel Kurniawan di Jakarta, Jumat (21/12).

Dari sisi laba, TELE juga mengincar pertumbuhan 62,5% di tahun depan. Jika tahun ini laba TELE diprediksi bisa menyentuh Rp 200 miliar, maka tahun depan laba perusahaan distribusi produk seluler ini akan mencapai Rp 325 miliar.


Semuel merasa bahwa target yang ditetapkan itu tidak muluk-muluk alias masih sangat bisa dicapai. TELE juga masih mengandalkan penjualan dari voucher isi ulang yang berkontribusi hingga 90% dari pendapatan.

"Kami belum bisa dibanding-bandingkan dengan perusahaan telekomunikasi lainnya karena kami masih jadi satu-satunya perusahaan yang lebih menggenjot sisi penjualan distribusi voucher isi ulang," tambah dia.

Sejauh ini, TELE terus fokus pada distribusi voucher isi ulang fisik ke daerah-daerah. Dari 63 cabang, 146 outlet, dan 93 service center di seluruh Indonesia, TELE sudah memiliki pelanggan tetap (reseller) sebanyak 175.000 sejak mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada awal Januari tahun ini.

Direktur Utama Bahana Securities Eko Yuliantoro melihat industri bisnis telekomunikasi Indonesia di tahun depan akan terus meningkat. "Apalagi jika melihat TELE yang bergerak di sisi telko dan ritel," jelas Eko.

Dengan keunikan bisnisnya, Eko juga yakin pertumbuhan kinerja TELE akan terus membaik ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: