Telefast Indonesia (TFAS) targetkan 15.000 drop point tahun 2021, simak strateginya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang logistik, PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) menargetkan 15.000 titik drop point paket hingga akhir tahun 2021. Adapun target untuk akhir tahun 2022 mencapai 30.000 titik drop point paket.

Sebagai informasi, di kuartal II-2021 TFAS telah memiliki lebih dari 6.000 titik drop point paket dengan jumlah pengiriman 896.368 paket.

Direktur Utama PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) Jody Hedrian menjelaskan, strategi yang dilakukan perusahaan untuk mencapai kinerja tersebut antara lain, pertama, memperluas kerjasama dan kemitraan yakni dengan mitra Dan+Dan, Sampoerna Retail Community (SRC) drop point, Alfamidi, mitra Bukalapak, Shipper dan OYO.


“Telefast terus memperluas kerjasama dan kemitraan dengan berbagai mitra strategis, baik swasta dan pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis,” kata dia melalui virtual via zoom, Selasa (27/7).

Strategi kedua, dengan mengembangkan sistem IT perusahaan dari menggunakan aplikasi Whatsapp menjadi bisnis sistem, membuat aplikasi mobile platform dan web base system.

Baca Juga: Ini penyebab bisnis Telefast Indonesia (TFAS) meningkat di kuartal II-2021

Strategi ketiga, menjadikan perusahaan logistik pihak ketiga. Saat ini terdapat mitra ekspedisi yakni Sicepat dan CKL Cargo. Untuk selanjutnya TFAS akan menargetkan melakukan kerjasama dengan Gojek, JNE, Anteraja, J&T Express, Ninja Express, Paxel dan Kalog.

“TFAS berkomitmen untuk terus mengembangkan inti bisnis dan menjadi yang terdepan dalam bidang industri 3rd Party Logistic di Tanah Air,” jelasnya.

Untuk capex tahun ini, Rizky Nayendra, Direktur PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) menambahkan, dalam hal capex untuk tahun 2021 ini harus berhati-hati dalam melakukan belanja modal. 

Untuk tahun 2021, rencana alokasi capex sebesar Rp 3 miliar. Dananya berasal dari dana hasil Initial Offering Public (IPO). Menurut Rizky, capex ini untuk melakukan pengembangan IT.

“Karena banyak kebutuhan IT yang sedang kami siapkan dalam rangka mengembangkan industri logistik di Indonesia. Kami menyiapkan banyak platform-platform IT khususnya untuk mendukung terjadinya kolaborasi strategis dengan beberapa perusahaan logistik di Indonesia,” ucapnya.

Selanjutnya: Emiten Membuka Peluang Baru di Sektor Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi