Telkom buka peluang gandeng mitra



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan melebarkan bisnisnya ke Myanmar dengan mendirikan perusahaan baru di sana.

Honesti Basyir, Direktur Keuangan Telkom mengatakan, dalam waktu dekat, TLKM akan mengirim tim untuk menganalisa prospek usaha di Myanmar. Selama ini, pembicaraan rencana ekspansi baru terjadi antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Myanmar.

Tim analisa dibutuhkan agar Telkom paham dengan regulasi di sana serta bisa mengestimasi biaya investasi. Telkom berharap, bisa memulai ekspansi ke Myanmar pada tahun ini


BUMN ini mengaku akan membidik bisnis seluler dan sambungan tetap telepon (fixed line) di Myanmar. Apalagi, penetrasi kedua bisnis itu di sana masih sangat kecil, yaitu baru sekitar 3%.

TLKM menilai, ini tentu bisa menjadi peluang bagus bagi Telkom untuk memperluas jangkauan usahanya di pasar regional.

Namun, Honesti mengaku belum menyiapkan dana khusus untuk aksi korporasi ini, termasuk apakah akan menggandeng mitra lokal atau tidak. "Belum tentu, pakai mitra lokal (Myanmar). Itu tergantung regulasi di sana," kata ta ndas Honesti.

Yang pasti, TLKM menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini senilai Rp 20 triliun. Sekitar 60% dana capex akan dialokasikan ke Telkomsel, sisanya untuk anak usaha lain, termasuk akuisisi data centre.

Belanja modal TLKM ini, sebesar 60% berasal dari pendanaan eksternal dan sisanya dari kas. TLKM telah merancang beberapa opsi sumber pendanaan eksternal seperti pinjaman bank dan obligasi.

Telkom juga masih mempunyai dana sisa program pembelian kembali saham (buyback) sebanyak Rp 1,19 triliun. Dana itu, kata Honesti, akan digunakan untuk kegiatan operasional di tahun ini.

Seperti kita tahu, TLKM telah menuntaskan akuisisi data centre milik IBM di Sentul, Jawa Barat seluas 4.000 meter persegi (m²) dengan nilai investasi di proyek ini kurang dari Rp 300 miliar.

BUMN halo-halo ini menargetkan bisa memiliki 24.000 m² data centre. TLKM membidik daerah lain untuk mengembangkan bisnis ini, antara lain Tangerang, Surabaya, dan Balikpapan.

Dari hasil ekspansinya itu, TLKM menargetkan, bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan 8% - 10% di tahun ini Estimasi pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 71,25 triliun atau naik 8% dari 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana