Telkom dan ZTE kongsi inovasi TI



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk alias PT Telkom kembali berkongsi dengan ZTE, perusahaan penyedia teknologi dan jaringan telekomunikasi dari China. Kongsi terbaru, keduanya berkolaborasi mengembangkan triple play. Triple play adalah layanan yang terdiri dari telepon, internet, dan televisi berlangganan.

Nah, sejak awal tahun 2015, Telkom resmi mengomersialkan layanan ini dengan bendera IndiHome. Indihome melayani telepon rumah, internet on fiber atau high speed internet dan UseeTV Cable yang mengunakan platform internet protocol television (IPTV). Plus, melayani beberapa fitur tambahan seperti IndiHome View, MelOn dan Trend Micro Security System.

Kembali soal kongsi Telkom dan ZTE, kerjasama itu merupakan perluasan dari kerjasama kedua perusahaan itu terdahulu. Sebelumnya, Telkom sudah menggandeng ZTE untuk menyediakan platform IPTV untuk USeeTV. Model kerjasama terbaru ini bukan dalam bentuk joint venture. Melainkan kerjasama pengembangan teknologi internet protocol-based (IP-based) video.


"Kerjasamanya dengan unit Innovation and Design Center (IDEC) yang lokasinya di Gegerkalong, Bandung," terang Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo kepada KONTAN, Kamis (12/3).

Dengan alasan itu, Indra tak bisa menyebut gamblang nilai investasi yang dikeluarkan dalam kerjasama tersebut. Yang pasti, baik Telkom maupun ZTE menanggung biaya riset dan pengembangan bisnis alias research and development (R&D) sendiri.

Nah, biaya investasi R&D Telkom masuk dalam pos belanja operasional. Telkom menyebut wadah kerjasama R&D itu dengan nama Pusat Inovasi Bersama. Di wadah itu, ZTE juga akan menyumbangkan kemampuan ZTE dalam solusi IPTV dan over the top (OTT) yang bertaraf internasional. Termasuk mengembangkan kerjasama dengan menyediakan teknologi lain dan mengembangan layanan baru.

Telkom berharap jalinan kerjasama dengan ZTE itu semakin berdampak positif bagi bisnis layanan triple play di bawah bendera IndiHome. "Kami sama-sama concern dengan inovasi video services sebagai layanan kunci dari triple play dan kami harapkan bisa sukses mendukung target tiga juta pelanggan IndiHome tahun ini," kata Indra. Saat ini, perusahaan berkode TLKM di Bursa Efek Indonesia itu mengklaim sudah menggaet 200.000 pelanggan.

Jika benar begitu, berarti perusahaan tersebut harus kerja keras memikat 2,8 juta pelanggan sampai akhir tahun nanti. Layanan digital Selain fokus mengembangkan layanan triple play, Telkom juga berambisi meningkatkan bisnis layanan digital pada tahun ini. Lewat divisi Digital Business, manajemen perusahaan itu membidik target pertumbuhan layanan digital sebesar 30%.

Target pertumbuhan itu berkaca dari kemampuan sang anak perusahaan yakni PT Telekomunikasi Seluler alias Telkomsel yang rata-rata mencatatkan pertumbuhan layanan digital sebesar 30%. "Kontribusi bisnis ini memang masih sangat kecil tapi ini adalah bisnis masa depan," ujar Indra.

Tak sekadar mengejar target, rupanya Telkom memiliki misi lain dari pembentukan divisi Digital Business. Perusahaan itu menggadang divisi itu untuk mempercepat bisnis digital di dalam tubuh Group Telkom. Kelak, divisi tersebut juga akan mengelola 20 digital valley punya Telkom yang membina perusahaan di bidang teknologi dan digital yang sedang merintis usaha alias start up.

Dalam catatan KONTAN, Telkom siap mengeluarkan investasi Rp 90 miliar untuk membangun 20 kota Telkom Digital Valley dalam tiga tahun. Tahun lalu, Telkom telah mengucurkan Rp 30 miliar. Perincian 20 lokasi itu adalah lima kota di Sumatra, 12 lokasi di 11 kota di Jawa, satu lokasi di Bali, satu di Kalimantan dan satu di Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie