JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membenarkan adanya rencana untuk mengakuisisi perusahaan telekomunikasi asal Kamboja. Aksi korporasi itu sebagai bentuk usaha perseroan untuk melebarkan sayap bisnisnya di kawasan Asia Tenggara. Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah mengatakan saat ini TLKM memang tengah menjajaki untuk memiliki sedikitnya 51% saham salah satu perusahaan telekomunikasi Kamboja. "Itu adalah perusahaan GSM," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/12). Alasan akuisisi itu, lanjut Rinaldi, karena pasar telekomunikasi di Kamboja masih di bawah 50%. Dengan total penduduk sebanyak 14 juta jiwa, maka menurut perhitungan Rinaldi peluang pertumbuhannya cukup besar. TLKM tidak sendiri, melainkan akan bersaing dengan tiga operator lain. Rencananya akuisisi rampung di tahun 2011. Namun, sayang Rinaldi masih enggan untuk menjelaskan secara detail mengenai seluk-beluk perusahaan itu dan estimasi nilai akuisisinya. "Kita terikat kerahasiaan informasi," tuturnya. Mengenai sumber pendanaannya, Rinaldi mengaku masih akan membicarakannya dengan dewan direksi dan komisaris. Maklum, pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Jumat 17/12 terjadi pergantian di jajaran direksi dan komisaris. Rinaldi juga mengaku, untuk menggenjot pertumbuhan sektor datanya, TLKM tengah membidik perusahaan IT lokal. TLKM memang tengah berusaha meningkatkan sektor data, internet dan IT nya. Sekadar mengingatkan, hingga September 2010, kontribusi data, internet dan IT-nya melonjak dari 30% atau Rp 15,8 triliun dari sebelumnya hanya 27% dari pendapatan atau setara dengan Rp 13,8 triliun. Pendapatan Telkom sendiri secara keseluruhan di kuartal III 2010 mengalami penurunan 9% (yoy). Melihat pertumbuhan bisnis data yang sangat cepat, TLKM pun menargetkan pendapatannya dari sektor data, intenet dan IT bisa segera mencapai 50% dari total pendapatan pada tahun depan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Telkom incar perusahaan telekomunikasi asal Kamboja
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membenarkan adanya rencana untuk mengakuisisi perusahaan telekomunikasi asal Kamboja. Aksi korporasi itu sebagai bentuk usaha perseroan untuk melebarkan sayap bisnisnya di kawasan Asia Tenggara. Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah mengatakan saat ini TLKM memang tengah menjajaki untuk memiliki sedikitnya 51% saham salah satu perusahaan telekomunikasi Kamboja. "Itu adalah perusahaan GSM," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/12). Alasan akuisisi itu, lanjut Rinaldi, karena pasar telekomunikasi di Kamboja masih di bawah 50%. Dengan total penduduk sebanyak 14 juta jiwa, maka menurut perhitungan Rinaldi peluang pertumbuhannya cukup besar. TLKM tidak sendiri, melainkan akan bersaing dengan tiga operator lain. Rencananya akuisisi rampung di tahun 2011. Namun, sayang Rinaldi masih enggan untuk menjelaskan secara detail mengenai seluk-beluk perusahaan itu dan estimasi nilai akuisisinya. "Kita terikat kerahasiaan informasi," tuturnya. Mengenai sumber pendanaannya, Rinaldi mengaku masih akan membicarakannya dengan dewan direksi dan komisaris. Maklum, pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Jumat 17/12 terjadi pergantian di jajaran direksi dan komisaris. Rinaldi juga mengaku, untuk menggenjot pertumbuhan sektor datanya, TLKM tengah membidik perusahaan IT lokal. TLKM memang tengah berusaha meningkatkan sektor data, internet dan IT nya. Sekadar mengingatkan, hingga September 2010, kontribusi data, internet dan IT-nya melonjak dari 30% atau Rp 15,8 triliun dari sebelumnya hanya 27% dari pendapatan atau setara dengan Rp 13,8 triliun. Pendapatan Telkom sendiri secara keseluruhan di kuartal III 2010 mengalami penurunan 9% (yoy). Melihat pertumbuhan bisnis data yang sangat cepat, TLKM pun menargetkan pendapatannya dari sektor data, intenet dan IT bisa segera mencapai 50% dari total pendapatan pada tahun depan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News