Telkom ingin kuasai bisnis di sekolahan



JAKRTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menangkap peluang bisnis dari konektivitas di dunia pendidikan. Melalui program IndiSchool-SMART (Sistem peMbelajaran dengan Akses Real digiTal) Telkom membidik pertumbuhan bisnis di sekolah mencapai 60%. Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin memaparkan, ada beberapa strategi yang dikembangkan perseroan tahun ini untuk program Indischool. Strategi utamanya adalah pematangan konsep IndiSchool menjadi IndiSchool-SMART. Mulanya, IndiSchool yang dimulai pada 2013 hanya fokus pada ide konektivitas. Yakni, penyediaan akses jaringan nirkabel (wifi) di sekolah. Dengan konsep IndiSchool-SMART, Telkom mengkombinasikannya dengan penyediaan konten dan pengelolaan komunitas. "Jadi tahun ini, kami fokuskan memperkuat konten dan meningkatkan komunitas. Ini juga menjadi bagian dari strategi monetisasi kami pada program IndiSchool," ujar Awaluddin, Jumat (8/5). Sehingga, tahun ini Telkom tidak berencana menambah jumlah akses jaringan nirkabelnya (wifi). Saat ini, jaringan wifi IndiSchool telah mencakup di 23.000 sekolah. Lewat strategi integrasi dan sinergi konektivitas-konten-komunitas, Telkom memiliki tiga jurus monetisasi. Pertama, lewat spinCard. Dengan membeli spinCard siswa bisa mengakses layanan wifi IndiSchool. Kedua, dengan cara registrasi lewat SMS. Tarif layanan ini hanya Rp 1.000 selama 24 jam. Ketiga, dengan Mading Elektronik yang disebut WallMagz. WallMagz berfungsi sebagai majalah dinding sekolah yang berisi informasi. Di WallMagz juga disediakan spot iklan. "Sehingga kami juga bisa mendapatkan revenue dari iklan. Dengan strategi ini, kami yakin bisa meraih pertumbuhan 60% tahun ini," ungkapnya. Sejak diluncurkan pada 2013, Awaluddin mengklaim, pendapatan dari Indischool tiap bulannya mencapai Rp 2 miliar. Dengan target itu, artinya dia berharap bisa meraih Rp 3,2 miliar per bulan. "Untuk investasi WallMagz mencapai Rp 65 juta. Harapannya, bisa ada 50% sekolah yang sudah terpasang IndiSchool bisa kami pasang WallMagz," jelasnya. Sebagai informasi, untuk investasi pembangunan jaringan nirkabel, Telkom mengucurkan Rp 10 juta - Rp 15 juta. Pasalnya, setiap sekolah dipasang dua sampai tiga titik akses poin dengan kecepatan 10 Mbps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa