JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menampik tudingan telah mengabaikan rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam aksi tukar guling 49% saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan 5,7% saham PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) pekan lalu. Direktur Utama Telkom, Arief Yahya mengatakan, larangan dari DPR kepada Telkom adalah menjual saham Mitratel. Sedangkan apa yang terjadi saat ini bukan menjual saham, melainkan melakukan strategi backdoor listing untuk Mitratel. Backdoor listing adalah usaha dari sebuah perusahaan untuk masuk ke bursa, tapi tidak dengan melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Maksudnya, Mitratel yang tidak terdaftar di bursa, kemudian membiarkan dirinya diakuisisi oleh perusahaan yang terdaftar (listed) di bursa, yakni TBIG agar bisa menjadi bagian dari perusahaan tersebut. "Langkah backdoor listing awalnya tidak akan ketahuan, tapi jika menjadi mayoritas akan diketahui apa yang akan terjadi," ujar Arief kepada KONTAN, Rabu (15/10).
Telkom: Ini cuma tukar guling, bukan jual saham
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menampik tudingan telah mengabaikan rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam aksi tukar guling 49% saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan 5,7% saham PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) pekan lalu. Direktur Utama Telkom, Arief Yahya mengatakan, larangan dari DPR kepada Telkom adalah menjual saham Mitratel. Sedangkan apa yang terjadi saat ini bukan menjual saham, melainkan melakukan strategi backdoor listing untuk Mitratel. Backdoor listing adalah usaha dari sebuah perusahaan untuk masuk ke bursa, tapi tidak dengan melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Maksudnya, Mitratel yang tidak terdaftar di bursa, kemudian membiarkan dirinya diakuisisi oleh perusahaan yang terdaftar (listed) di bursa, yakni TBIG agar bisa menjadi bagian dari perusahaan tersebut. "Langkah backdoor listing awalnya tidak akan ketahuan, tapi jika menjadi mayoritas akan diketahui apa yang akan terjadi," ujar Arief kepada KONTAN, Rabu (15/10).