Telkom kebut proyek tol kabel optik Sabang-Merauke



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tahun ini akan merampungkan pembangunan backbone kabel optik sepanjang 75.000 km. Pembangunan tol kabel optik dari Sabang-Merauke ini akan menjadikan Indonesia lebih terintegrasi secara seamless.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Lembaga Inovasi ITB Suhono Harso Supangkat. Menurutnya proyek ini dapat mendorong perekonomian berbasis digital.

“Saya melihat ini suatu tanggung jawab industri untuk pemerataan pembangunan akses kecepatan tinggi. Tidak hanya untuk yang menghasilkan bisnis secara langsung tetapi memberi nilai untuk daerah-daerah. Harapannya bisa mendukung integrasi "seamless" Indonesia,” katanya, Selasa (7/4). Dijelaskannya, pembangunan  infrastruktur itu bisa membantu terwujudnya  kota cerdas tetapi juga bisa menjadi katalisator pembangunan desa, kabupaten  dan komunitas cerdas termasuk sistem kelautan yang cerdas. “Saya harapkan pemerintah bisa memberikan insentif untuk aksi Telkom ini. Soalnya wajar jika prospek non bisnis langsung dibangun oleh industri, maka pemerintah bisa memberikan insentif untuk ini,” tegasnya.


Sebelumnya, Direktur Direktur Network IT & SolutionTelkom Abdus Somad Arief mengatakan proyek ini ditargetkan selesai pada September nanti dan Indonesia akan memiliki tol kabel optik dari Sabang sampai Merauke.

“Investasi kami di Indonesia Timur, saat ini 60% dalam status layak ekonomi. Sementara 35% sudah layak secara bisnis. Kita lakukan ini karena Telkom itu flag carrier di industri Telco,” ujarnya. Tersambungnya Indonesia dari Barat hingga Timur tak bisa dilepaskan dari  proyek SMPCS atau Sulawesi-Maluku-Papua Cable System. Berkat proyek ini, Kawasan Timur Indonesia (KTI) menjadi sejajar dengan Kawasan Barat Indonesia dalam hal infrastruktur telekomunikasi.  Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut SMPCS yang dikerjakan Telkom tersebut mencakup penggelaran kabel laut sepanjang 5.444 km dan kabel darat sepanjang 655 km yang menggunakan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM). Teknologi  DWDM menghadirkan jaringan dengan kapasitas bandwidth 32x100 Gigabytes per fiber pair-nya.

SMPCS merupakan kelanjutan dari pembangunan serat optik  Mataram Kupang Cable System yang sudah dituntaskan pada 2011. Jalur yang digunakan untuk pembangunan serat optik sebagian besar masuk dalam rute Palapa Ring milik pemerintah. Adapun bentuk jaringan broadband di KTI melingkar seperti sebuah cincin yang melintang dari utara hingga selatan. Proyek yang akan diselesaikan tersebut adalah proyek lingkar utara yang berada di Maluku. Bulan Mei ini ditargetkan proyek SMPCS sudah tuntas. Begitu operasional, layanan Triple Play IndiHome bisa langsung dinikmati di Kawasan Timur Indonesia (KTI). (Sanusi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan