Telkom menargetkan pertumbuhan pendapatan 5%-9% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menargetkan pertumbuhan pendapatan 5%-9% year on year (yoy) pada 2019 ini.

Industri seluler di Indonesia yang diperkirakan tumbuh di kisaran mid to high single digit. Sementara itu, industri non-seluler diproyeksi tumbuh pada kisaran high single digit hingga low double digit. "Kami targetkan Telkom akan tumbuh mid to high single digit. Kombinasi dari kedua industri tersebut,” kata Direktur Keuangan TLKM Harry M. Zen, Jumat (24/5).

Alasannya, bisnis legacy yang berasal dari SMS dan panggilan suara terus menurun. Sementara itu, layanan data belum termonetisasi secara optimal. “Tarif data masih relatif rendah. Indonesia untuk tarif mobile data masih nomor dua terendah setelah India. Harganya masih kemurahan,” ungkap dia.


Di samping itu, Harry mengatakan, hal tersebut akan membuat margin bisnis perusahaannya turun pada 2019 ini. Oleh karena itu, menurut dia, Telkom harus terus melakukan efisiensi supaya keuntungan tak tergerus tajam.

Sebagai gambaran, pendapatan TLKM tahun 2018 adalah Rp 130,78 triliun. Angka ini naik 1,97% secara tahunan dari sebelumnya yang sebesar Rp 128,25 triliun.

Per 2018, porsi pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika ini mencapai 59% dari total pendapatan TLKM. Porsi ini naik dari tahun 2017 yang sebesar 53,43%. Pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika mencatat kenaikan paling besar di tengah kenaikan pendapatan interkonekesi dan lainnya, serta penurunan pendapatan jaringan dan telepon. Pendapatan segmen ini mencapai Rp 77,15 triliun, naik 12,57% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 68,53 triliun.

Sementara itu, per 2018, TLKM mencatat penurunan laba bersih 18,56% secara tahunan. Emiten halo-halo pelat merah ini meraup laba bersih sebesar Rp 18,03 triliun. Padahal, per 2017, Telkom meraup laba bersih Rp 22,14 triliun.

Penurunan laba tersebut paling besar disebabkan oleh naiknya beban operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp 43,79 triliun dari sebelumnya Rp 36,6 triliun. Alhasil, margin laba usaha TLKM per 2018 hanya 29,7%, turun dari 34,25% pada 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati