Telkom Mulai Bangun Serat Optik Papua Akhir Bulan



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan mulai melakukan pembangunan kabel serat optik (fiber optic) di wilayah Papua. BUMN telekomunikasi ini akan melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) proyek yang dikenal dengan nama Papua Cable System (PCS) ini pada akhir Agustus 2013 ini.

Rizkan Chandra, Direktur Network and Solution Telekomunikasi Indonesia mengatakan, PCS merupakan bagian dari proyek serat optik Palapa Ring Sulawesi Maluku Cable System (SMCPS). "Wilayah yang akan dibangun mulai dari Papua atas, yaitu Jayapura, sampai Papua bawah yaitu Timika," ujarnya kepada KONTAN akhir pekan lalu.

TLKM menggandeng NEC Corporation dalam mengerjakan proyek ini. Perusahaan asal Jepang tersebut berperan sebagai vendor jaringan yang membangun infrastruktur serat optik. Panjang kabel yang terbentang pada proyek ini mencapai 2.000 kilometer (km).


Sekedar mengingatkan, pada Mei 2013 , Telkom telah melakukan groundreaking untuk pembangunan serat optik di Sulawesi-Maluku yang dikenal dengan nama Maluku Cable System (MCS). Dalam proyek MCS ini Telkom menggandeng Alcatel Submarine Network. Menurut Rizkan, proses pembangunan proyek MCS tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Pada akhir Agustus 2014, jaringan itu diharapkan bisa berfungsi. Dengan demikian, masyarakat sekitar bisa mengakses layanan internet dengan kecepatan data hingga 100 gigabit per detik. Sistem ini juga memberikan kapasitas tertinggi hingga sebesar 16 terabit per detik.

Nah, target koneksi untuk Ternate hingga Maluku bisa on sekitar Agustus-Desember tahun depan. "Karena kami ingin SMCPS bisa selesai tahun 2015," kata Rizkan. Dalam perencanannya, SMCPS memiliki tiga jalur utama. Jalur satu meliputi Manado, Ambon, Fakfak, dan Timika.

Jalur dua mulai dari Manado, Sorong, Biak, hingga Jayapura. Sedangkan jalur tiga melewati kawasan Ambon dan Kendari. Berdasarkan jaringan, tiga jalur utama ini memiliki 13 daerah yang akan dilalui.

Daerah-daerah itu meliputi Jailolo, Ternate, Labuha, Sorong, Mangole, dan Sanana. Selain itu, jaringan juga akan mampir ke Namlea, Masohi, Banda Neira, Bula, Manokwari, Sarmi, dan Kaimana. Proyek SMCPS ini menelan biaya investasi hingga Rp 1,7 triliun.

Perinciannya, MCS membutuhkan dana sebesar Rp 1 trliun. Sedangkan proyek PCS memerlukan dana segar sekitar Rp 700 miliar. Presiden Direktur Telkom, Arif Yahya pernah menyebutkan, hingga 2015, Telkom akan mengucurkan investasi sebesar US$ 3 miliar. Dana ini akan digunakan untuk 15 juta sambungan serat optik di wilayah timur Indonesia terkait proyek Palapa Ring.

Pada 2013, akan digarap 4 juta sambungan, 2014 sebanyak 5 juta sambungan, dan 2015 mencakup 6 juta sambungan serat optik. Adapun pembangunan backbone serat optik tahun ini menelan investasi US$ 800 juta. Dana tersebut diambil dari belanja modal Telkom di 2013 mencapai total US$ 2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri