Telkom segera sewa empat satelit



JAKARTA. Paska kegagalan orbit satelit Telkom-3, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyiapkan langkah antisipasi. Rencananya, Telkom akan menyewa satelit. Langkah ini harus mereka tempuh untuk memperkuat layanan Telkom.

Perusahaan plat merah ini segera menyewa antara empat sampai lima transponder di setiap satelit. Rencananya Telkom bakal menyewa empat satelit sekaligus.

Untuk itu, Telkom kudu keluar kocek yang lumayan dalam. Tarif sewa satu transponder rata-rata sekitar US$ 1 juta per tahun atau Rp 9,4 miliar. Kalau di setiap satelit, Telkom menyewa antara empat dan lima transponder, berarti untuk biaya sewa Telkom kudu menyiapkan anggaran US$ 20 juta atau Rp 188 miliar. "Langkah ini kami lakukan untuk menjamin layanan," kata Slamet Riyadi, Head of Corporate Communication and Affair Telkom.


Slamet menjelaskan, keempat satelit tersebut berasal dari negara yang berbeda yakni GE-SAT (Amerika Serikat), J-SAT (Jepang), Sino-SAT (China) dan Apstar (Hongkong). "Kami menyewa satelit bertipe C-band untuk memperkuat layanan Telkomvision," tambahnya.

Adanya langkah ini membuat layaan Telkom kepada pelanggan bakal tetap aman hingga 2016 mendatang. Apalagi Telkom sendiri berniat meluncurkan satelit kembali di 2015 mendatang. Sayang, Slamet tidak mau memerinci lebih lanjut soal satelit yang bakal Telkom luncurkan tersebut.

Ia hanya bilang bahwa pangsa pasar pengguna satelit untuk cakupan wilayah Asia Tenggara masih cukup potensial dan terus tumbuh. Alasan inilah yang membuat Telkom tetap ingin memiliki satelit ketiga.Namun Telkom tahu diri. Untuk meluncurkan satelit jelas memerlukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kasus kegagalan orbit satelit Telkom-3. Beruntung, masa pensiun satelit Telkom-2, pengganti Telkom-3 yang gagal, masih dua setengah tahun lagi. Atau tepatnya tahun 2015. "Sehingga kami masih ada waktu untuk melakukan evaluasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon