JAKARTA. PT Telkom Tbk memastikan tertarik untuk mendapatkan slot orbit satelit di 150.5 Bujut Timut (BT) milik PT Indosat Tbk. Keberadaan orbit satelit milik Indosat tersebut sangat strategis untuk mendukung kualitas layanan dan ekspansi Telkom. Seperti diketahui, per tanggal 19 September 2013 lalu Kemkominfo resmi mengirimkan surat ke Indosat. Surat tersebut intinya terkait rencana penarikan kembali izin pengelolaan slot orbit 150.5 BT dan sepenuhnya akan dikelola oleh pemerintah.
Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo, menegaskan, pihaknya siap mengambilalih kepemilikan slot orbit 150.5 BT dari Indosat. "Kami menunggu kepastian dari pemerintah, jika kosong akan Telkom ambil alih," ujarnya kepada Kontan, Senin (2/12). Menurut Arif, keberadaan slot orbit satelit 150.5 BT sangat strategis untuk mendorong kinerja Telkom kedepannya. Ia menilai, slot satelit tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendukung infrastruktur penunjang kualitas layanan dan masuk ke pasar bisnis internasional. "Backbone menggunakan kabel belum menutup seluruh daerah sehingga bisa didukung lewat satelit dan menjadi pintu masuk untuk bermain di pasar bisnis internasional," katanya. Arif mengatakan, Telkom juga sedang mengkaji peluang pemanfaatan orbit satelit 150.5 BT. Jika tidak bisa mengambilalih kepemilikan Indosat maka Telkom juga siap untuk menyewa sebagian kepemilikan orbit satelit 150.5 BT. Sebagai info, Telkom akan menganggarkan dana sekitar Rp 22,28 triliun untuk belanja modal (capex) pada tahun depan dengan prediksi pertumbuhan perusahaan sekitar 6%-7%. Mayoritas belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk Telkomsel. Pada tahun ini, Telkom memproyeksikan pendapatan tumbuh 8% year-on-year menjadi Rp 83,31 triliun. Tahun depan, dengan target pendapatan naik hingga 7%, maka pendapatan BUMN halo-halo ini akan ada di kisaran Rp 89,14 triliun. Sebelumnya, Indosat memastikan enggan untuk melepas kepemilikan slot orbit satelit 150.5 BT. Bahkan Indosat telah menyampaikan surat kepada Menteri Kominfo mengenai penandatanganan kerja sama PALAPA-E in Orbit Delivery Contract dengan Orbital Sciences pada tanggal 27 November 2013.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh President Director & CEO Indosat, Alexander Rusli dan EVP & GM Orbital Sciences, Michael E Larkin ini merupakan tindak lanjut rencana Indosat dalam mempersiapkan peluncuran satelit PALAPA-E di pada tahun 2016 mendatang. "Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud komitmen Indosat untuk memenuhi persyaratan Pemerintah. Dan kami bergembira dan berterima kasih kepada berbagai pihak sehingga perjanjian kerja sama dengan Orbital Science dapat ditandatangani dalam tenggat waktu seperti yang dimintakan pemerintah," ungkap Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat. Satelit PALAPA-E akan menggantikan satelit PALAPA-C2 yang mengorbit di slot 150.5° BT. Satelit PALAPA-E yang akan dikendalikan dari Stasiun Bumi Jatiluhur ini menggunakan platform Satelit GEOStar-2 dari Orbital Sciences Corporation, memiliki kapasitas yang terdiri dari transponder C-Band standard dan extended serta transponder KU-Band (optional). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan