JAKARTA Niatan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membeli kembali saham PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) tampaknya bisa segera terwujud. Singtel sudah memberi lampu hijau bagi emiten tersebut untuk melakukan
buyback. Sekadar mengingatkan, saat ini Singtel menguasai 35% saham Telkomsel. "Singtel sudah bersedia," klaim Sudiro Asno, Direktur Keuangan Telkom, Rabu (5/10). Saat ini Telkom tengah memilih penasihat untuk aksi korporasi tersebut. Calon penasihat ini sudah menyusut tinggal tiga institusi dari semula lima calon yang diseleksi oleh perseroan ini.
Namun manajemen TLKM menolak menyebutkan identitas calon penasihat tersebut. "Oktober ini sudah ada hasilnya," elak Sudiro. Nantinya,
advisor asing tersebut akan membuat valuasi
buyback saham Telkomsel, serta menentukan struktur
buyback dan melakukan negosiasi dengan Singtel. Proses penghitungan valuasi nilai
buyback diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat bulan. Setelah itu TLKM masih harus minta persetujuan pemerintah untuk melakukan aksi tersebut. Dengan demikian, persiapan
buyback akan memakan waktu total enam bulan. Setelah itu barulah proses negosiasi dilakukan. Hasil dari negosiasi nantinya akan menentukan apakah proses
buyback dilakukan secara bertahap atau sekaligus. Untuk mendanai aksi korporasi tersebut, TLKM akan mengkombinasikan kas internal dan pinjaman. Arus kas bebas Telkom saat ini sekitar Rp 4 triliun-Rp 6 triliun. "
Balance sheet kami masih sangat kuat. Hingga saat ini
debt to equity perseroan sebesar 0,5 kali, dan masih bisa ditingkatkan sampai 1,5 kali," papar Sudiro. Opsi
buyback lain adalah menggunakan
treasury stock TLKM untuk ditukar dengan saham Telkomsel. Tapi langkah ini harus mendapat persetujuan pemerintah. Saat ini
treasury stock Telkom mencapai 2,5% dari total saham. Telkom juga masih menggelar aksi
buyback saham. Dengan asumsi
buyback saham di pasar berjalan lancar, maka
treasury stock TLKM akan meningkat mencapai 5,63%. Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini menyiapkan dana Rp 5 triliun untuk melakukan
buyback saham di publik. Pada September, Telkom sudah melakukan
buyback 140 juta lembar saham.
Sebelumnya, saham yang sudah dibeli kembali mencapai 490 juta unit saham. Total nilai
buyback saham Telkom Rp 1 triliun. Hingga akhir tahun, Telkom menargetkan bisa melakukan
buyback sekitar Rp 1 triliun lagi. Selain itu, niatan Telkom mengakuisisi Cam GSM, perusahaan telekomunikasi asal Kamboja, tidak terwujud. Proses negosiasi akuisisi saat ini sudah terhenti. "Tidak tahu apa penyebabnya, mungkin
bidder lain sudah ada yang menang," kata Sudiro. Tambah lagi, proses yang panjang membuat valuasi perusahaan yang diakuisisi berubah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News