KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengalokasikan 22% dari total pendapatan tahun berjalan untuk belanja modal alias
capital expenditure (capex) untuk 2024.
SVP Corporate Communication & Investor Relation TLKM, Ahmad Reza menjelaskan anggaran capex itu akan difokuskan untuk pengembangan bisnis
mobile, fixed broadband serta bisnis telekomunikasi. "Untuk bisnis telekomunikasi, TLKM juga akan mengembangkan
data center dan
cloud serta infrastruktur
backbone kabel laut dan satelit," jelasnya kepada Kontan, Senin (15/1).
Per September 2023, Telkom mencetak pendapatan sebesar Rp 111,23 triliun atau tumbuh 2,17% secara tahunan atau
year on year (YoY) dari Rp 108,87 triliun di periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Ada 3 Sentimen Utama IHSG Pekan Ini, Berikut Saham yang Menarik Dilirik Sebagai gambaran TLKM telah menggunakan belanja modal sebesar Rp 22,1 triliun per September 2023. Angka tersebut setara dengan 19,9% dari total pendapatan emiten pelat merah itu. Reza mengatakan belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik. Sementara pada bisnis bisnis
fixed broadband, capex dipakai untuk pengembangan akses
fiber optic, infrastruktur kabel laut dan proyek lainnya seperti menara telekomunikasi dan
data center. "Belanja modal juga digunakan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G serta penguatan sistem IT pada bisnis
mobile," kata Reza. Untuk tahun ini, TLKM akan semakin fokus untuk menggarap pangsa pasar
business to business (B2B), terutama segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), korporasi dan pemerintah. "Ke depannya, Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis
cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global sambil meningkatkan kualitas," ucap Reza. Di segmen UKM, TLKM akan terus memperluas penetrasi produk Indibiz yang telah diluncurkan pada Juli 2023. Di antaranya Indibiz Ruko, Indibiz Finance, Indibiz Education dan Indibiz Hotel. Telkom juga fokus menggarap potensi bisnis yang ada di pemerintahan, BUMN dan korporasi swasta yang dijalankan oleh tujuh Telkom Regional yang tersebar di seluruh Indonesia.
Rekomendasi Saham
Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis memproyeksikan TLKM akan meraih pertumbuhan yang stabil dengan CAGR 5,2% dari 2023–2025 dengan
payload data 7,8%. Di sisi lain, TLKM melalui PT Telekomunikasi Selular alias Telkomsel akan memperoleh manfaat utama dari lelang spektrum pita rendah untuk memperkuat posisi pasar.
Baca Juga: Produksi TBS Diyakini Bisa Naik 6% Tahun Ini, Begini Rekomendasi Saham ANJT "Spektrum baru ini akan memanfaatkan jaringan 4G yang ada dengan harapan TLKM dapat mempertahankan margin EBITDA tetap stabil di 2024," jelas dia dalam riset 11 Desember 2023.
Equity Research Analyst Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi menjelaskan pihaknya masih mempertahankan pandangan positif untuk kinerja TLKM ke depannya. "Dominasi TLKM di sektor telekomunikasi Indonesia akan membantu mendukung pertumbuhan pendapatan dan profitabilitasnya dalam jangka panjang," jelas dia. Samuel Sekuritas merekomendasikan beli TLKM dengan target harga di Rp 4.500. Sementara BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli dengan target di Rp 4.600. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi