Telkom (TLKM) Rilis Kinerja Semester I-2023, Cek Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengalami penurunan laba bersih di semester I-2024. Kendati begitu, pendapatan emiten pelat merah ini masih mampu bertumbuh. 

Melansir laporan keuangan per 30 Juni 2024, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TLKM mencapai Rp 11,76 triliun. Ini turun 7,80% secara tahunan dari Rp 12,75 triliun. 

Dari sisi top line, Telkom  berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 75,29 triliun per 30 Juni 2024 atau tumbuh 2,47% secara tahunan dari Rp 73,47 triliun per Juni 2023. 


Investment Analyst Stockbit Sekuritas Theodorus Melvin menjelaskan capaian laba bersih TLKM yang hanya Rp 11,76 triliun bahkan turun dari periode yang sama di 2023 ini berada di bawah ekspektasi. 

Baca Juga: Telkom (TLKM) Cetak Laba Bersih Rp 11,76 Triliun di Semester I-2024

Capaian laba bersih Telkom di semester I-2024 ini hanya setara 46% dari estimasi tahun buku 2024 konsensus analis. Tak hanya itu, laba usaha TLKM juga hanya setara dari 46% dari konsensus di sepanjang 2024. 

"Meskipun jumlah pelanggan mengalami peningkatan, tetapi penurunan average revenue per user (ARPU) yang signifikan di segmen mobile menjadi penyebab utama penurunan kinerja," jelas Theodorus, Selasa (30/7).

Untuk gambaran, jumlah pelanggan seluler Telkom mencapai 159,88 juta per Juni 2024. Ini tumbuh 4,3% secara tahunan dari 154,26 juta pelanggan seluler per Juni 2023. 

Sementara, ARPU Telkom turun sekitar 1% secara tahunan menjadi Rp 45.200 di semester I-2024. Padahal pada periode yang sama di 2023, ARPU Telkom sekitar Rp 47.500. 

Sebagai respons atas rilis kinerja keuangan emiten halo-halo ini, pergerakan saham TLKM turut mengalami koreksi. Hingga akhir pedagangan Selasa (30/7), TLKM melemah 5,57% ke level Rp 2.880 per saham. 

Baca Juga: Wall Street Menanjak Jelang Putusan The Fed dan Rilis Kinerja Keuangan Big Tech

Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Tasrul Tanar mencermati pergerakan TLKM telah menembus level Rp 2.900, sehingga ada potensi penurunan menuju posisi Rp 2.830 per saham. 

“Jadi wait and see terlebih dahulu karena ada potensi penurunan sampai Rp 2.830 per saham,” jela Tasrul dalam paparannya, Senin (7/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi