JAKARTA. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menargetkan bisa meraih pelanggan data sebanyak 82 juta pelanggan hingga akhir tahun ini. Itu artinya, perusahaan mengincar tambahan 28 juta pelanggan data baru, atau meningkat 52% ketimbang jumlah pelanggan data tahun lalu yang mencapai 54 juta.Asal tahu saja, pelanggan data Telkomsel per tahun lalu itu sudah mencapai 43,2% dari total pelanggan Telkomsel yang sebanyak 125 juta.Nah, demi mencapai target tersebut, Division Head Device Bundling & Customization Strategy Arief Pradetya, menyatakan, Telkomsel menyiapkan strategi, salah satunya, dengan menggenjot bundling dengan berbagai vendor ponsel pintar, seperti Nokia. Telkomsel dan Nokia sama-sama ingin meningkatkan jumlah pengguna layanan data di Indonesia. "Sehingga, kami bekerjasama menghadirkan paket layanan data yang bisa digunakan pelanggan baru maupun pelanggan eksisting," ungkap Arief, Selasa (22/1).Maklum, dari total pelanggan Telkomsel, sebanyak 49% atau 61,25 juta pelanggan menggunakan merek Nokia. Sedangkan sisanya, sebanyak 40 jutaan pelanggan, masih menggunakan ponsel fitur.Tak heran, pada bundling dengan Nokia kali ini, Telkomsel tidak hanya mengusung ponsel pintar Nokia Asha, tapi juga Nokia fitur. Adapun paket layanan data untuk Nokia Asha, yakni Nokia Asha seri 305, 306, 308, 309, dan 311. Sedangkan di ponsel fitur Nokia, untuk Nokia 109, 110, dan 112. "Karena pelanggan ponsel fitur masih besar, kami tidak ingin meninggalkan mereka. Tapi, kami juga ingin pengguna ponsel fitur beralih ke ponsel pintar," kata Arief.Bidik 7,5 juta pelangganDari program bundling dengan Nokia ini saja, Telkomsel berharap bisa memberikan tambahan 7,5 juta pelanggan data baru di tahun ini. Kalau dirinci, Telkomsel menargetkan, saban bulan ada 500.000 pelanggan data dari pengguna ponsel fitur Nokia, yang menyasar segmen menengah ke bawah ini. Sedangkan, target untuk Nokia Asha yang menyasar kelas menengah-atas sejumlah 1,5 juta.Saat ini, dari total 54 juta pelanggan data Telkomsel, baru sekitar 15% atau 8,1 juta pelanggan data yang memakai ponsel pintar. "Target kami, pelanggan data dari pengguna ponsel pintar bisa menjadi 20%," papar Arief.Makanya, ke depan, Telkomsel bakal lebih gencar menggeber bundling untuk perangkat ponsel pintar. Nah, selain menggandeng Nokia, Telkomsel juga bakal menggaet banyak vendor lain yang juga mengeluarkan ponsel pintar. Kata Arief, perusahaan tidak memilih-milih vendor global ataupun lokal. "Semua brand akan kami gandeng," ujarnya.Sekadar informasi, pendapatan rata-rata per pelanggan atau average revenue per user (ARPU) Telkomsel dari ponsel fitur sebesar Rp 30.000-Rp 40.000 per pelanggan. Sedangkan, ARPU dari ponsel pintar mencapai Rp 120.000 per pelanggan. Arief mengklaim, ARPU dari pengguna ponsel pintar ini hampir sama dengan ARPU pelanggan pasca bayar.Sepanjang tahun lalu, pendapatan Telkomsel sebagian besar masih disumbang dari layanan suara, yakni mencapai 85%. Sedangkan sisanya sebesar 15% berasal dari layanan data dan short message service (SMS). Sementara total pertumbuhan dari semua layanan tersebut mencapai 20%. Kalau dirinci, pertumbuhan layanan suara mencapai 5% dan layanan pesan singkat atau SMS naik sebesar 4%, dan layanan data tumbuh paling pesat, yakni mencapai 11%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Telkomsel berambisi raih 82 juta pelanggan data
JAKARTA. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menargetkan bisa meraih pelanggan data sebanyak 82 juta pelanggan hingga akhir tahun ini. Itu artinya, perusahaan mengincar tambahan 28 juta pelanggan data baru, atau meningkat 52% ketimbang jumlah pelanggan data tahun lalu yang mencapai 54 juta.Asal tahu saja, pelanggan data Telkomsel per tahun lalu itu sudah mencapai 43,2% dari total pelanggan Telkomsel yang sebanyak 125 juta.Nah, demi mencapai target tersebut, Division Head Device Bundling & Customization Strategy Arief Pradetya, menyatakan, Telkomsel menyiapkan strategi, salah satunya, dengan menggenjot bundling dengan berbagai vendor ponsel pintar, seperti Nokia. Telkomsel dan Nokia sama-sama ingin meningkatkan jumlah pengguna layanan data di Indonesia. "Sehingga, kami bekerjasama menghadirkan paket layanan data yang bisa digunakan pelanggan baru maupun pelanggan eksisting," ungkap Arief, Selasa (22/1).Maklum, dari total pelanggan Telkomsel, sebanyak 49% atau 61,25 juta pelanggan menggunakan merek Nokia. Sedangkan sisanya, sebanyak 40 jutaan pelanggan, masih menggunakan ponsel fitur.Tak heran, pada bundling dengan Nokia kali ini, Telkomsel tidak hanya mengusung ponsel pintar Nokia Asha, tapi juga Nokia fitur. Adapun paket layanan data untuk Nokia Asha, yakni Nokia Asha seri 305, 306, 308, 309, dan 311. Sedangkan di ponsel fitur Nokia, untuk Nokia 109, 110, dan 112. "Karena pelanggan ponsel fitur masih besar, kami tidak ingin meninggalkan mereka. Tapi, kami juga ingin pengguna ponsel fitur beralih ke ponsel pintar," kata Arief.Bidik 7,5 juta pelangganDari program bundling dengan Nokia ini saja, Telkomsel berharap bisa memberikan tambahan 7,5 juta pelanggan data baru di tahun ini. Kalau dirinci, Telkomsel menargetkan, saban bulan ada 500.000 pelanggan data dari pengguna ponsel fitur Nokia, yang menyasar segmen menengah ke bawah ini. Sedangkan, target untuk Nokia Asha yang menyasar kelas menengah-atas sejumlah 1,5 juta.Saat ini, dari total 54 juta pelanggan data Telkomsel, baru sekitar 15% atau 8,1 juta pelanggan data yang memakai ponsel pintar. "Target kami, pelanggan data dari pengguna ponsel pintar bisa menjadi 20%," papar Arief.Makanya, ke depan, Telkomsel bakal lebih gencar menggeber bundling untuk perangkat ponsel pintar. Nah, selain menggandeng Nokia, Telkomsel juga bakal menggaet banyak vendor lain yang juga mengeluarkan ponsel pintar. Kata Arief, perusahaan tidak memilih-milih vendor global ataupun lokal. "Semua brand akan kami gandeng," ujarnya.Sekadar informasi, pendapatan rata-rata per pelanggan atau average revenue per user (ARPU) Telkomsel dari ponsel fitur sebesar Rp 30.000-Rp 40.000 per pelanggan. Sedangkan, ARPU dari ponsel pintar mencapai Rp 120.000 per pelanggan. Arief mengklaim, ARPU dari pengguna ponsel pintar ini hampir sama dengan ARPU pelanggan pasca bayar.Sepanjang tahun lalu, pendapatan Telkomsel sebagian besar masih disumbang dari layanan suara, yakni mencapai 85%. Sedangkan sisanya sebesar 15% berasal dari layanan data dan short message service (SMS). Sementara total pertumbuhan dari semua layanan tersebut mencapai 20%. Kalau dirinci, pertumbuhan layanan suara mencapai 5% dan layanan pesan singkat atau SMS naik sebesar 4%, dan layanan data tumbuh paling pesat, yakni mencapai 11%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News