Telkomsel catat pertumbuhan layanan bisnis digital 10%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Telkomsel mencatat pertumbuhan positif trafik data payload mencapai lebih 40% (YoY), dengan peningkatan layanan bisnis digital sekitar 10% (YoY) sepanjang semester I 2020.

Denny Abidin, Vice President Corporate Communications Telkomsel menuturkan, hal tersebut didukung dengan semakin tingginya adopsi layanan digital oleh lebih dari 105 juta pengguna aktif layanan data Telkomsel.

"Kami juga melihat tren interaksi pengguna data secara triwulanan yang positif, melalui peningkatan trafik payload tiap pengguna data dan pertumbuhan ARPU yang menunjukkan potensi tren penggunaan dari keterjangkauan harga yang lebih baik serta daya tarik yang baik dari produk unggulan seperti paket kuota harian (Ketengan), dan paket khusus yang dihadirkan untuk mendukung aktivitas SfH dan WfH, seperti Paket Ilmupedia dan Paket Conference," ujarnya kepada Kontan, Kamis (17/9).


Denny melanjutkan, sejak masyarakat dan pelaku industri mulai menjalankan himbauan dari Pemerintah RI untuk beraktifitas dari rumah, Telkomsel juga mencatat lonjakan trafik komunikasi khususnya layanan broadband tertinggi mencapai 18%.

Sejumlah faktor yang mengkontribusi lonjakan trafik komunikasi berbasis broadband antara lain, pertumbuhan pengguna platform layanan e-learning meningkat 5799%, lalu pertumbuhan pengguna platform layanan aplikasi penunjang layanan bekerja/ meeting conference meningkat 300%, lonjakan trafik komunikasi layanan pesan instan (melalui WhatsApp, Line, dan Telegram) meningkat 33%, lalu lonjakan trafik komunikasi layanan games online meningkat 61%.

Terakhir, lonjakan trafik komunikasi layanan streaming video seperti YouTube dan MAXstream, meningkat 23%.

Baca Juga: PSBB diterapkan lagi, trafik data operator telekomunikasi berpotensi kembali naik

"Dengan adanya kenaikan trafik layanan berbasis data dan digital, serta perubahan pola penggunaan layanan oleh pelanggan pada masa tanggap pandemi COVID-19 ini, tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja perseroan," ujar dia.

Mengenai proyeksi kinerja, Denny berkata jika sampai sejauh ini, rencana bisnis Telkomsel masih sesuai dengan yang telah ditetapkan di awal tahun.

"Hal tersebut dikarenakan proses rencana ekspansi serta belanja modal tahun ini yang sudah dimulai dari akhir tahun lalu dan juga sejalan dengan strategi multi-vendor yang dijalankan dengan kebutuhan kapasitas sampai dengan akhir tahun diperkirakan masih sangat mencukupi," ujarnya.

Sementara itu, melansir Kompas.com, Direktur Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Heri Supriadi mengatakan jika pandemi ini justru menjadi momentum akselerasi digitalisasi.

Sampai semester I 2020 TLKM telah membelanjakan modal sebesar Rp 12 triliun, dimana dari jumlah itu sekitar 40% dialokasikan untuk memperkuat pengembangan bisnis mobile.

Sementara 30% untuk meningkatkan kapasitas layanan dan jumlah pelanggan fixed broadband IndiHome. Dengan asumsi pendapatan tahun lalu sebesar Rp 135,36 triliun, maka alokasi capek Telkom berkisar diangka Rp 33,84 triliun atau sebesar 25 %.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham emiten telekomunikasi saat PSSB berlaku kembali

Ia menyampaikan bahwa penguatan Telkomsel akan menjadi salah satu fokus Telkom ke depan. Hal ini sejalan dengan kontribusi Telkomsel yang semakin besar berkat kinerjanya yang tumbuh cepat di era digital.

Pada tahun 2019 trafik data Telkomsel tumbuh 53,6%. Dengan 171,1 juta pelanggan, pengguna mobile data Telkomsel mencapai 110,3 juta pelanggan. Inilah yang mendorong pendapatan Telkomsel dari bisnis digital melambung 23,1% menjadi Rp 10,94 triliun.

Dengan demikian, kontribusi pendapatan dari bisnis digital ini mencapai 64%, tumbuh daripada tahun 2018 sebanyak 52%.

Penguatan infrastruktur dan jaringan menjadi kunci kekuatan Telkomsel dalam mendulang uang. Pada 2019 Telkomsel membangun 23.162 BTS 4G LTE baru. Sehingga jangkauan layanan 4G LTE mencapai lebih dari 90% populasi.

Sampai dengan akhir tahun lalu, Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 212.235 dengan 161.938 unit di antaranya adalah BTS 3G/4G.

Selanjutnya: PSBB diterapkan lagi, trafik data operator telekomunikasi berpotensi kembali naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .