YOGYAKARTA. Belum adanya aturan soal konten premium, membuat PT Telkomsel harus merevisi target pendapatan dari layanan valua added services (VAS) dan konten. Sebelumnya, anak usaha PT Telkom ini menargetkan pendapatan dari konten premium sebesar Rp 1 triliun, namun dipangkas menjadi Rp 900 miliar. Gideon E. Purnomo, Project Director Service, Content, Application, and Portal Task force (SCAP) PT Telkomsel menyatakan semenjak adanya aturan dari Kominfo yang mengharuskan operator seluler melepaskan pendaftaran (unreg) langganan konten premium sejak Oktober 2011 yang terkenal dengan istilah Black October, bisnis konten premium bak terkena tsunami. "Pengkases layanan VAS anjlok 80% tinggal 20% saja," katanya. Namun, Telkomsel tidak tinggal diam. Bersama 150 perusahaan konten premium mitra mereka, Telkomsel membuat kesepakatan dengan para mitra dengan membuat 10 komitmen supaya kepercayaan masyarakat bisa pulih kembali terhadap konten premium.
Telkomsel ingin bangkitkan pendapatan konten
YOGYAKARTA. Belum adanya aturan soal konten premium, membuat PT Telkomsel harus merevisi target pendapatan dari layanan valua added services (VAS) dan konten. Sebelumnya, anak usaha PT Telkom ini menargetkan pendapatan dari konten premium sebesar Rp 1 triliun, namun dipangkas menjadi Rp 900 miliar. Gideon E. Purnomo, Project Director Service, Content, Application, and Portal Task force (SCAP) PT Telkomsel menyatakan semenjak adanya aturan dari Kominfo yang mengharuskan operator seluler melepaskan pendaftaran (unreg) langganan konten premium sejak Oktober 2011 yang terkenal dengan istilah Black October, bisnis konten premium bak terkena tsunami. "Pengkases layanan VAS anjlok 80% tinggal 20% saja," katanya. Namun, Telkomsel tidak tinggal diam. Bersama 150 perusahaan konten premium mitra mereka, Telkomsel membuat kesepakatan dengan para mitra dengan membuat 10 komitmen supaya kepercayaan masyarakat bisa pulih kembali terhadap konten premium.