KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Telkomsel investasi di Gojek dinilai strategis. Bukan sekadar menguntungkan perusahaan tetapi juga menjadi momentum penting meningkatkan ekonomi digital nasional. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, yang diharapkan dari investasi merupakan keuntungan. Oleh karena itu, manfaat bagi keduanya adalah keuntungan ekonomi. Keuntungan bagi Telkomsel menurutnya adalah bisa memperkuat ekosistem dari anak usaha Telkom dengan cara memanfaatkan jaringan yang sudah terbangun oleh Gojek.
”Sedangkan Gojek selain diuntungkan dengan masuknya dana segar dari Telkomsel juga bisa lebih memperluas lagi ekosistem,” kata Piter, Kamis (19/11). Senada, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda juga melihat investasi itu mendatangkan keuntungan bagi keduanya.
Baca Juga: Telkomsel resmi investasi ke Gojek senilai Rp 2,1 triliun Ia bilang, keuntungan Telkomsel tentu sangat besar mengingat Gojek bukan perusahaan digital kecil. Gojek sudah berhasil dapat dana dari perusahaan teknologi kelas dunia seperti Facebook, Google, Tencent, dan investor lainnya. Terlebih pengguna Gojek sangat besar dengan catatan sebanyak 38 juta pengguna aktif setiap bulannya di seluruh Asia Tenggara. ”Tentu menjadikan keuntungan bagi Telkomsel untuk memperluas produk teknologinya seperti LinkAja yang mungkin saja akan terintegrasi dengan layanan Gojek,” kata Nailul. Selain itu, lanjut Nailul, keputusan Telkomsel investasi di Gojek juga tentu atas restu dari induknya yaitu PT Telkom Tbk yang juga diapresiasi pasar. Faktanya saham Telkom langsung menjadi incaran investor setelah pengumuman investasi tersebut dirilis ke publik. Seperti juga Telkomsel, Nailul menilai investasi tersebut juga memberikan keuntungan bagi Gojek. Masih mampu meraih pendanaan bahkan di tengah situasi pandemi. ”Investasi sebesar Rp 2 triliun lebih bisa menjadikan bahan bakar korporasi. Selain itu, pengguna telkomsel di Indonesia kan sangat besar, benefit bagi Gojek untuk pengembangan aplikasinya,” ungkapnya. Gojek bisa memaksimalkan pengguna layanan Telkomsel untuk kebutuhan ekspansi pengembangan bisnis Gojek. Industri digital dengan industri telekomunikasi memang cocok. Kecocokan tersebut dirasa lebih strategis mengingat keduanya merupakan produk dalam negeri. Hal tersebut diharapkan akan membantu penguatan dan percepatan ekosistem ekonomi digital nasional.
Seperti diketahui, Gojek (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa) menerima pendanaan terbaru sebesar US$ 150 juta atau setara sekitar Rp 2,1 triliun dari Telkomsel seperti diumumkan pada Selasa (17/11). Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek Group dalam pengumuman resminya mengatakan dana tersebut akan dimanfaatkan dalam memperkuat layanan digitalnya, mendorong inovasi dan produk baru, serta meningkatkan kenyamanan bagi para pengguna dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). “Kami sangat bangga bisa memperluas kolaborasi strategis dengan Telkomsel sebagai pemain terbesar di industri telekomunikasi. Kerja sama ini akan menjangkau ratusan juta masyarakat Indonesia, termasuk konsumen, mitra driver dan mitra UMKM supaya ikut andil menikmati manfaat dari ekonomi digital,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi