Telkomsel mengembangkan IoT manajemen bahan bakar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Telkomsel terus mengembangkan ekosistem internet of things (IoT) di Indonesia. Kali ini, Telkomsel bekerjasama dengan Pertamina Patra Niaga dan Mitratel mengimplementasikan layanan  fuel management, yaitu IoT Intelligent Tank Monitoring System (INTANK). Selama ini bahan bakar (fuel) telah menjadi komoditas utama yang menentukan proses bisnis berbagai perusahaan.

Pengelolaan bahan baku bernilai tinggi ini tidak jarang menimbulkan berbagai masalah yang memakan biaya operasi tinggi, seperti antara lain keterbatasan akses pada situs tangki bahan bakar, pengukuran manual, akurasi rendah, inefisiensi rantai pasokan, biaya pemeliharaan yang tinggi, hingga kehilangan inventori.  Telkomsel menghadirkan INTANK untuk mengatasi berbagai permasalahan fuel management tersebut. Solusi  ini  memonitor tangki dari jarak jauh (remote tank monitoring) yang memungkinkan pemantauan inventaris dan konsumsi bahan bakar secara intensif kapanpun, dari manapun.

Dharma Simorangkir, SVP Enterprise Account Management Telkomsel mengatakan, tren IoT sekarang ini tengah berkembang secara global. Oleh karenanya, Telkomsel meningkatkan kesiapan teknologi dan jaringan sebagai bagian dari upaya mengakselerasi terbentuknya ekosistem IoT di Indonesia. Solusi INTANK akan membantu Pertamina Patra Niaga dan  Mitratel dalam berbagai use case yang berbeda. Pertamina Patra Niaga adalah anak perusahaan Pertamina yang menjalankan dan mengembangkan kegiatan usaha di sektor hilir industri minyak dan gas bumi (migas) Indonesia yang mencakup kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan niaga migas. Perusahaan ini mengimplementasikan INTANK untuk memonitor persediaan bahan bakar pada tangki penyimpanan terminal (terminal storage), sensor meter pada jalur distribusi, serta CCTV pada titik transfer kustodi.


Pertamina Patra Niaga telah mengembangkan solusi digital bernama Pertamina Smart MT (mobil tangki). Implementasi layanan IOT INTANK & Fleetsight dari Telkomsel  telah menjadi lokomotif inovasi bagi Pertamina Smart MT, menjadikannya lebih optimal dalam menjaga persediaan dan melakukan distribusi bahan bakar minyak bagi para konsumennya.  Sedangkan Mitratel merupakan anak perusahaan Telkom yang bergerak dalam bisnis penyediaan menara pemancar telekomunikasi dan infrastruktur terkait.

Mitratel memanfaatkan sensor INTANK untuk memonitor konsumsi dan persediaan bahan bakar pada site infrastruktur telekomunikasi yang menggunakan genset sebagai cadangan energi. Hal ini sangat penting untuk menjaga agar infrastruktur telekomunikasi pelanggan Mitratel dapat beroperasi dengan optimal tanpa terhambat pasokan energi. Layanan INTANK juga telah memasuki tahap uji implementasi di perusahaan lain yang berasal dari berbagai industri berbeda, yaitu Semen Merah Putih (industri semen), Pamapersada Nusantara (industri kontraktor pertambangan), dan Kapuas Prima Coal Tbk (industri pertambangan). 

Dharma menjelaskan, pemanfaatan solusi  INTANK diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan bagi ketiga perusahaan tersebut, sekaligus mengakselerasi perkembangan ekosistem IoT di Indonesia. "Solusi IoT Telkomsel selama ini telah dipercaya untuk melayani mitra dari berbagai industri,” ujar  Dharma, dalam rilis, Selasa (16/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian