JAKARTA. Para operator seluler ingin pelaksana dan pengawas program Kewajiban Pelayanan Universal (USO) yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin ketersediaan pelayanan telekomunikasi dan informatika segera diubah. Selain itu, mereka juga meminta agar pihak operator, pemerintah daerah dari tingkat kabupaten sampai pemerintahan terkecil juga dilibatkan dalam perencanaan proyek tersebut. Alex Janangkih Sinaga, Direktur Utama Telkomsel mengatakan, perubahan pengelolaan tersebut penting dilakukan, karena selama ini praktik manajemen pelaksanaan Program USO tidak sesuai dengan standar. Alasannya, pelaksana dan pengawas program tersebut hanya dilakukan oleh satu pihak saja, yaitu; Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) saja. Alex mengatakan, penyatuan kewenangan tersebut rawan penyimpangan. "Kami tidak masalah, mau dikelola siapa terserah, tapi soal manajemen, itu best practice nya memang harus ada pemisahan," katanya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR Selasa (4/2).
Telkomsel minta pelaksana dan pengawas USO dipisah
JAKARTA. Para operator seluler ingin pelaksana dan pengawas program Kewajiban Pelayanan Universal (USO) yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin ketersediaan pelayanan telekomunikasi dan informatika segera diubah. Selain itu, mereka juga meminta agar pihak operator, pemerintah daerah dari tingkat kabupaten sampai pemerintahan terkecil juga dilibatkan dalam perencanaan proyek tersebut. Alex Janangkih Sinaga, Direktur Utama Telkomsel mengatakan, perubahan pengelolaan tersebut penting dilakukan, karena selama ini praktik manajemen pelaksanaan Program USO tidak sesuai dengan standar. Alasannya, pelaksana dan pengawas program tersebut hanya dilakukan oleh satu pihak saja, yaitu; Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) saja. Alex mengatakan, penyatuan kewenangan tersebut rawan penyimpangan. "Kami tidak masalah, mau dikelola siapa terserah, tapi soal manajemen, itu best practice nya memang harus ada pemisahan," katanya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR Selasa (4/2).