KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator telekomunikasi pelat merah, Telkomsel resmi berinvestasi melalui penjualan obligasi konversi senilai US$ 150 juta atau mencapai Rp 2,16 triliun di Gojek. Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro pun membenarkan hal teresebut. Pada (16/11) Telkomsel dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) telah menandatangani perjanjian atas investasi senilai US$ 150 juta. "Betul, perjanjian sudah signed kemarin," ujar Setyanto saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Selasa (17/11). Investasi di AKAB dilakukan sebagai bentuk komitmen Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital untuk memberikan layanan beyond connectivity.
Telkom percaya kolaborasi ini dapat memberikan layanan dan solusi yang lebih baik kepada masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkesinambungan. Dengan Transaksi ini, terhitung sejak terpenuhinya segala syarat berdasarkan Perjanjian dan ditandatanganinya dokumen terkait, maka Telkomsel akan memiliki investasi di AKAB sebesar US$ 150 juta atau mencapai Rp 2,16 triliun. Jika kesepakatan tercapai, investasi Telkomsel kepada Gojek digadang-gadang bakal menguntungkan kedua belah pihak. Telkomsel bisa memanfaatkan ekosistem Gojek dan meraih lebih banyak pelanggan dari mitra gojek, sementara Gojek bisa mendapat keuntungan dari pelanggan Telkomsel. Sebagai informasi, Telkomsel adalah anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang penyediaan layanan telekomunikasi selular dan produk-produk telekomunikasi digital. Baca Juga: Bos Telkomsel bicara soal rencana investasi di Gojek Sedangkan, AKAB adalah perusahaan digital terdepan di Asia Tenggara dan pelopor super app dan model ekosistem terintegrasi. Seperti diketahui sebelumnya, perusahaan induk Telkomsel, Telkom Indonesia, telah mengincar investasi di Gojek sejak 2018 sebagai bagian dari rencana ekspansi bisnis digitalnya. Investasi yang diusulkan saat ini jauh lebih kecil dari rumor penawaran pertama Telkom yang mencapai US$ 400 juta atau Rp 5,77 triliun.