JAKARTA. Perubahan gaya hidup saat ini yang mengarah ke digital telah mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Hal ini mendorong berbagai pelaku industri untuk masuk ke segmen bisnis digital. Telkomsel, sebagai salah satu operator seluler di Indonesia pun menciptakan bisnis berbasis digital advertising yang diharapkan dapat terus meningkat jumlah pelanggannya. "Rencana pelanggan kita tumbuh double digit. Harapkan 14.000 pelanggan dalam 1-2 tahun ke depan," kata Adrian Suherman, Head of Digital Advertising Group Telkomsel dalam konferensi pers terbaru Digital Advertising Telkomsel di Jakarta, Rabu (22/5). Perlu diketahui, Telkomsel menghadirkan solusi di bidang media periklanan bernama Telkomsel Digital Advertising. Layanan ini membantu para pemilik merek (brand owners) untuk berkomunikasi (iklan) dengan pelanggan mereka melalui ponsel. Jadi, Telkomsel akan mengirimkan atau menaruh iklan si pemilik brand di channel yang diinginkan si pemilik tersebut, misalnya melalui SMS (pesan singkat) ataupun MMS. Telkomsel telah memulai layanan ini sejak tahun 2010. Hingga sekarang, terang Adrian, jumlah pelanggan alias pemilik merek yang masuk dalam Telkomsel Digital Advertising berjumlah 7.000. Pemilik merek di segmen Fast Moving Consumer Good (FMCG) seperti Unilever dan segmen banking menjadi pelanggan terbesar, diikuti oleh segmen ritel dan otomotif. Melalui layanan Telkomsel Digital Advertising, pemilik brand dapat memilih sendiri channel yang ingin digunakan. Layanan yang ditawarkan mulai dari Messaging (targeted, bulk, location based advertising, insertion), Display (Off Deck Banner, Interstitial Banner, On Deck Banner, Internet Filtering Ads, Application Ads), dan Reward (mKupon, Stratch & Win, Bonus Pulsa). "Channel messaging masih yang paling besar konsumennya yakni sekitar 60-70% karena channel ini yang paling lama sejak tahun 2010," papar Adrian. Mengenai kontribusi digital advertising terhadap pendapatan Telkomsel sendiri, memang tergolong masih kecil yakni kurang dari 5% dari total Rp 50 triliun pendapatan Telkomsel di tahun 2012. "Kita harapkan kira-kira di 3-4 tahun mendatang bisa mencapai 10% kontribusinya," pungkasnya mantap.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Telkomsel targetkan 14.000 pelanggan digital ad
JAKARTA. Perubahan gaya hidup saat ini yang mengarah ke digital telah mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Hal ini mendorong berbagai pelaku industri untuk masuk ke segmen bisnis digital. Telkomsel, sebagai salah satu operator seluler di Indonesia pun menciptakan bisnis berbasis digital advertising yang diharapkan dapat terus meningkat jumlah pelanggannya. "Rencana pelanggan kita tumbuh double digit. Harapkan 14.000 pelanggan dalam 1-2 tahun ke depan," kata Adrian Suherman, Head of Digital Advertising Group Telkomsel dalam konferensi pers terbaru Digital Advertising Telkomsel di Jakarta, Rabu (22/5). Perlu diketahui, Telkomsel menghadirkan solusi di bidang media periklanan bernama Telkomsel Digital Advertising. Layanan ini membantu para pemilik merek (brand owners) untuk berkomunikasi (iklan) dengan pelanggan mereka melalui ponsel. Jadi, Telkomsel akan mengirimkan atau menaruh iklan si pemilik brand di channel yang diinginkan si pemilik tersebut, misalnya melalui SMS (pesan singkat) ataupun MMS. Telkomsel telah memulai layanan ini sejak tahun 2010. Hingga sekarang, terang Adrian, jumlah pelanggan alias pemilik merek yang masuk dalam Telkomsel Digital Advertising berjumlah 7.000. Pemilik merek di segmen Fast Moving Consumer Good (FMCG) seperti Unilever dan segmen banking menjadi pelanggan terbesar, diikuti oleh segmen ritel dan otomotif. Melalui layanan Telkomsel Digital Advertising, pemilik brand dapat memilih sendiri channel yang ingin digunakan. Layanan yang ditawarkan mulai dari Messaging (targeted, bulk, location based advertising, insertion), Display (Off Deck Banner, Interstitial Banner, On Deck Banner, Internet Filtering Ads, Application Ads), dan Reward (mKupon, Stratch & Win, Bonus Pulsa). "Channel messaging masih yang paling besar konsumennya yakni sekitar 60-70% karena channel ini yang paling lama sejak tahun 2010," papar Adrian. Mengenai kontribusi digital advertising terhadap pendapatan Telkomsel sendiri, memang tergolong masih kecil yakni kurang dari 5% dari total Rp 50 triliun pendapatan Telkomsel di tahun 2012. "Kita harapkan kira-kira di 3-4 tahun mendatang bisa mencapai 10% kontribusinya," pungkasnya mantap.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News