JAKARTA. Di tahun ini, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) tengah giat menggenjot layanan Machine to Machine (M2M) untuk segmen korporasi. Vice President Technology and System Telkomsel Ivan C Permana menyatakan, dengan adanya solusi M2M yang fokus pada korporasi tahun ini pendapatan M2M Telkomsel bisa merangkak naik. "Tahun lalu, kontribusi M2M sebesar 3% di segmen pelanggan enterprise. Tahun ini kami targetkan bisa meningkat jadi 5%," kata dia. Adapun, sebelumnya dikatakan bahwa total pelanggan korporasi perseroan mencapai 14.000 korporasi termasuk UKM. Untuk pendapatannya, segmen korporasi pada tahun lalu mencapai Rp 150 miliar per bulan. Tahun ini, perusahaan berusaha menggenjot pendapatan dari segmen korporasi sebesar Rp 200 miliar per bulan. Artinya, pada tahun ini pendapatan M2M dari segmen korporasi ditargetkan bisa mencapai Rp 10 miliar per bulan. Nilai ini setara Rp 120 miliar per tahun. Ke depan, perseroan juga akan mengembangkan solusi layanan M2M untuk ritel. "Namun, tahun ini solusi M2M kami fokuskan untuk korporasi yang berada di sektor otomotif, keuangan dan utilitas," imbuh Ivan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Telkomsel targetkan bisnis M2M berkontribusi 5%
JAKARTA. Di tahun ini, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) tengah giat menggenjot layanan Machine to Machine (M2M) untuk segmen korporasi. Vice President Technology and System Telkomsel Ivan C Permana menyatakan, dengan adanya solusi M2M yang fokus pada korporasi tahun ini pendapatan M2M Telkomsel bisa merangkak naik. "Tahun lalu, kontribusi M2M sebesar 3% di segmen pelanggan enterprise. Tahun ini kami targetkan bisa meningkat jadi 5%," kata dia. Adapun, sebelumnya dikatakan bahwa total pelanggan korporasi perseroan mencapai 14.000 korporasi termasuk UKM. Untuk pendapatannya, segmen korporasi pada tahun lalu mencapai Rp 150 miliar per bulan. Tahun ini, perusahaan berusaha menggenjot pendapatan dari segmen korporasi sebesar Rp 200 miliar per bulan. Artinya, pada tahun ini pendapatan M2M dari segmen korporasi ditargetkan bisa mencapai Rp 10 miliar per bulan. Nilai ini setara Rp 120 miliar per tahun. Ke depan, perseroan juga akan mengembangkan solusi layanan M2M untuk ritel. "Namun, tahun ini solusi M2M kami fokuskan untuk korporasi yang berada di sektor otomotif, keuangan dan utilitas," imbuh Ivan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News