Telkomsigma rambah Timor Leste lewat Bali



JAKARTA. PT Sigma Cipta Caraka atau Telkomsigma mengubah ekspansi usaha ke Timor Leste. Sebelumnya, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ini berniat membangun pusat data atau data center di negeri yang pernah menjadi provinsi termuda Indonesia ini.

Kini, perusahaan ini memilih menjangkau pasar Timor Leste lewat Bali. "Kemampuan keuangan target pasar di Timor Leste terbatas, maka kami akan kembangkan (pusat data) di Kaliasem (Bali) untuk support disana," kata Judi Achmadi, Direktur Utama PT Sigma Cipta Caraka beberapa waktu lalu.

Telkomsigma akan membangun pusat data berkapasitas tiga tier seluas 500 meter persegi (m²) untuk memenuhi permintaan di sana. Nantinya, perusahaan ini akan menggandeng pemerintah setempat untuk menjual produk dari Telkomsigma.


Perubahan rencana bisnis ini menurut Judi tidak akan mempengaruhi target pendapatan Telkomsigma di akhir tahun ini yang dipatok sebesar Rp 2 triliun.

Soalnya, rencana pembangunan pusat data di Kaliasem sudah masuk dalam rencana bisnis perusahaan. Akhir tahun ini, pusat data tersebut bisa beroperasi. Selain itu, Telkomsigma juga tengah menyelesaikan tiga proyek pembangunan pusat data di Balikpapan, Batam dan Bekasi. Untuk pusat data di Balikpapan dan Batam ditargetkan bisa beroperasi tahun ini. Sedangkan di Bekasi tahun depan.

Proyek pusat data di Balikpapan baru menyelesaikan tahap disain. Bila kelar, pusat data ini berkapasitas 40.000 m² dengan klasifikasi tier tiga.Sedangkan pusat data di Batam berkapasitas 1.000 m² dengan klasifikasi yang sama.

Adapun pusat data di Bekasi masih menunggu mitra kerja untuk membangun pusat data berkapasitas 30.000 m² dengan klasifikasi tier empat.

Sejauh ini, perusahaan teknologi informasi (TI) ini sudah menggandeng IBM dan Huawei untuk menangani pusat data tersebut. "Jadi tahun depan, kami sudah punya pusat data klasifikasi tier empat," katanya.

Soal investasi, Judi tidak bersedia menyebut. Tapi tahun ini Telkomsigma punya belanja modal Rp 1 triliun dan Rp 400 triliun terpakai membangun pusat data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon