JAKARTA. PT Indonusa Telemedia atau pemilik TV berbayar merek Telkomvision dan Yes TV berencana listing di bursa atau
initial public offering (IPO) pada tahun 2012. Saat ini, anak usaha Telkom agresif menjaring pelanggan. Telkomvision memang butuh suntikan modal untuk ekspansi layanan dan jaringan. "Mudah-mudahan realisasi IPO pada kuartal I tahun depan. Kami siap karena tren pelanggan terus bertambah," kata Elvizar, Direktur Utama Telkomvision, Kamis (5/5). Sayangnya Elvizar belum mau angkat bicara soal target dana yang diraup dalam IPO tersebut. Tapi, ia memastikan dana itu akan digunakan mengembangkan Telkomvision.
Guna memuluskan IPO tersebut, Telkomvision bakal meluncurkan layanan baru dan merancang strategi pemasaran. Targetnya, kata Elvizar, saat IPO tahun depan, pelanggan Telkomvision di atas 1 juta. "Kami optimistis saat IPO sudah memimpin pasar," ujarnya. Menurut Elvizar, target itu bukan tanpa dasar. Di kuartal I-2011, pertumbuhan pelanggan Telkomvision melebihi estimasi. Sampai Maret 2011, pelanggan Telkomvision sudah lebih dari 350.000. Sebab, sampai akhir tahun ini, Telkomvision hanya menargetkan meraup 500.000 pelanggan. "Sekarang, 70% target pelanggan tahun ini sudah kami kantongi. Kami optimistis bisa tumbuh terus," kata Elvizar. Untuk menambah lebih banyak pelanggan, Telkomvision juga bakal menggenjot pelanggan Internet Protocol Television (IPTV). Sebab, berdasarkan portofolio bisnis Telkom, Telkomvision akan menjadi penjual ritel untuk layanan IPTV. Elvizar membocorkan, IPTV siap dikomersialkan Juni nanti. "Kami pastikan bulan Juni sudah dirilis," ujarnya. Saat ini, Telkom sudah melakukan ujicoba jaringan IPTV dan rencananya bakal membidik 300.000 pelanggan di kota besar. Menurut rencana, layanan IPTV itu akan menyasar pelanggan kelas atas. Kabarnya, tarif langganan IPTV ini mulai Rp 500.000 per bulan. "Layanan ini untuk pelanggan premium," ungkap Elvizar. Strategi bundling Untuk memudahkan menjaring pelanggan baru, Kamis (5/5), Telkomvision mengandeng PT Samsung Electronics Indonesia untuk membundel penjualan TV berbayar dengan Samsung Smart TV seharga Rp 2 juta hingga Rp 16 juta.
Pembeli Smart TV bakal mendapat paket berlangganan Yes TV selama tiga bulan. Menurut Elvizar, Telkomvision berharap bisa menjaring 50% dari para pembeli TV Samsung yang ditargetkan bisa terjual 60.000 unit per bulan. Marketing Product & PR Manager PT MNC Skyvision, Winnie Sularto tidak khawatir pada langkah Telkomvision ini. Menurutnya, penetrasi TV berbayar masih kecil, tidak sebanding dengan potensi pelanggan. yang tinggi. Direktur Komersial PT Karya Megah Adijaya (Aora TV) Guntur Siboro juga mengaku tidak terusik dengan langkah pesaingnya ini. "Kami tidak takut karena target konsumen kami berbeda," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie