Tema, Logo, dan Sejarah HUT Jakarta 496 yang Dirayakan 22 Juni 2023



HUT Jakarta- Setiap tanggal 22 Juni, Kota Jakarta memperingati hari jadinya. Tahun ini, hari jadi Kota Jakarta memasuki usia yang ke-496 tahun. Sejarah HUT Jakarta pun pertama kali ditetapkan pada masa Sudiro, Wali Kota Jakarta periode 1953-1958. 

Tema HUT Jakarta 496 2023 adalah “Jadi Karya untuk Nusantara”, sebagai amplifikasi slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia. 

Makna tema HUT Jakarta 496 adalah kesiapan Jakarta untuk mengoptimalisasi seluruh sumber daya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, serta pemantik kemajuan bagi daerah lain di Indonesia. 


Sementara untuk logo HUT Jakarta 496 dan sejarah hari jadi atau ulang tahun Jakarta bisa disimak di artikel ini. 

Baca Juga: Asal Nama Jakarta: dari Jayakarta, Batavia, hingga Jakarta

Tema dan logo HUT Jakarta 496 2023

Tema HUT Jakarta 496 2023 adalah “Jadi Karya untuk Nusantara”, yang bermakna akan kesiapan Jakarta untuk mengoptimalisasi seluruh sumber daya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, serta pemantik kemajuan bagi daerah lain di Indonesia. 

Sementara untuk logo HUT Jakarta 496 2023 bisa diunduh di link ini: 

Baca Juga: ​37 Twibbon HUT Jakarta 496 yang Diperingati 22 Juni 2023, Yuk Ramaikan!

Dirangkum dari laman Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta, berikut adalah makna warna logo HUT Jakarta 496 2023:

  • Biru muda: Mewakili pertumbuhan Jakarta menjadi Kota Global.
  • Biru tua: Mewakili komitmen Jakarta dalam memberikan rasa aman bagi warga.
  • Hijau: Mewakili harmoni, sinergi, dan integrasi masyarakat mencapai pembangunan berkelanjutan.
  • Kuning: Mewakili optimisme dan harapan transformasi Jakarta dari IKN menjadi Kota Bisnis berskala global.
  • Merah: Mewakili keberanian dan semangat Jakarta menghadapi berbagai tantangan baru di segala sektor.
  • Angka 496: Melambangkan usia Kota Jakarta di tahun 2023.
  • Bentuk spiral: Pergerakan, pertumbuhan, dan transformasi kota menuju Kota Bisnis berskala Global.
  • Kembang api: Semangat dalam merayakan pembangunan kota yang berkelanjutan.
  • Manusia: Semangat sinergi seluruh warga menyambut pagelaran Internasional yang melibatkan Jakarta, seperti Keketuaan ASEAN hingga perpindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara.
  • Atap rumah: Jakarta yang siap menjadi rumah untuk melindungi seluruh warganya tanpa terkecuali.
Baca Juga: Promo Gokana Eksklusif via GoFood Bundling 4 Menu Diskon Jadi Rp 103.600

Sejarah HUT Jakarta

Sejarah ulang tahun Jakarta sudah dimulai sejak masa penjajahan Belanda. 

Pada masa kolonial, Belanda memperingati hari jadi Kota Batavia tiap akhir Mei. Sebab, pada akhir Mei 1619, Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen menaklukkan Jayakarta.

Dirangkum dari laman Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Pusat penetapan hari jadi Jakarta atau sejarah ulang tahun Jakarta merujuk kepada penetapan yang dikeluarkan oleh Sudiro, Wali Kota Jakarta periode 1953-1958. 

Baca Juga: Harga Tiket Jakarta Fair 2023, Hari Ini (15/6) Weird Genius Konser Musik Di PRJ

Waktu itu, Sudiro menyadari perlunya peringatan ulang tahun Jakarta dengan cara berbeda dari perayaan berdirinya Batavia.

Akhirnya, Sudiro memanggil sejumlah ahli sejarah seperti Mohamad Yamin dan Prof.Dr.Sukanto, S.H. serta wartawan senior Sudarjo Tjokrosiswoyo. 

Mereka ditugasi meneliti kapan Jakarta didirikan oleh Fatahillah. Saat itu, Sudiro memiliki keyakinan kalau tahunnya itu 1527. 

Baca Juga: HUT Jakarta 496: Ini Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni

Kemudian, pada akhir 1954, Prof. Sukanto yang merupakan Guru Besar dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia dan Hukum Adat pada Fakultas Sastra UI menduga, 22 Juni 1527 adalah hari yang paling dekat pada kenyataan dibangunnya Kota Jayakarta oleh Fatahillah. 

Lalu, pemerintah pun menetapkan bahwa 22 Juni 1527 sebagai berdirinya Kota Jakarta atau hari ulang tahun Jakarta.

Tepat pada 22 Juni 1956, Sudiro mengajukannya dengan resmi pada sidang pleno dan usulnya itu diterima dengan suara bulat. 

Sejak saat itu, tiap 22 Juni diadakan sidang istimewa DPRD Kota Jakarta sebagai tradisi memperingati berdirinya Kota Jakarta atau ulang tahun Jakarta.

Baca Juga: 17 Juni Memperingati Hari Dermaga Nasional, Yuk Bagikan Ucapan di Media Sosial

Saat itu, sebelum 1959, posisi Jakarta masih merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Kemudian, pada 1959, status Jakarta mengalami perubahan dari sebuah kota praja di bawah wali kota ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat Satu yang dipimpin oleh gubernur. 

Gubernur pertama ialah Soemarno Sosroatmodjo. Pada 1961, status Jakarta diubah kembali, dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI).

Demikian tema dan logo HUT Jakarta 496 serta sejarah ulang tahun Jakarta yang telah diperingati sejak masa penjajahan Belanda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News