Temasek beli 3,6% saham Bayer senilai US$ 3,7 miliar



KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Bayer AG akan meraih dana segar dari perusahaan investasi asal Singapura Temasek Holding. Produsen obat asal Jerman ini telah sepakat untuk menjual 3,6% saham kepada Temasek. 

Dari transaksi ini Bayer akan memperoleh dana sebesar € 3 miliar atau setara dengan US$ 3,7 miliar dari penjualan saham tersebut. Perolehan dana akan digunakan untuk mengambil alih saham perusahaan benih, Monsanto, senilai US$ 62,5 miliar.

Berdasarkan perjanjian, Bayer akan menerbitkan saham baru terdaftar atau rights issue dengan hak dividen pada 1 Januari 2017 kepada anak perusahaan Temasek. Selanjutnya, Temasek akan memiliki sekitar 3,6% saham di Bayer setelah transaksi.


CEO Bayer Werner Baumann mengatakan, Temasek mengambil posisi ekuitas di Bayer dan merupakan investor jangka panjang. "Investasi tersebut menegaskan strategi bisnis kami termasuk akuisisi Monsanto, serta prospek pertumbuhan Bayer yang kuat," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (17/4).

Bayer tidak merinci harga per saham yang dijual ke Temasek. Namun, ada sekitar 31 juta saham baru yang diterbitkan untuk Temasek.

Jurubicara Bayer menyampaikan, pihaknya belum memutuskan kapan akan melakukan rights issue tersebut. Sebelumnya, Bayer menyatakan akan melanjutkan akuisisi atas Monsanto setelah memiliki kepastian dari Komisi Persaingan Usaha AS.

Seperti diketahui, Bayer telah mengumumkan rencana menjual unit bisnis pertanian kepada BASF. Ini bagian dari kesepakatan garis besar dengan Departemen Kehakiman AS (DoJ) untuk mendapatkan persetujuan akuisisi Monsanto dari lembaga antitrust AS.

Sementara itu, Kepala Temasek Eropa mengatakan kepada sebuah surat kabar di Jerman bahwa pihaknya ingin melakukan akuisisi perusahaan di Jerman. Nah, akuisisi ini pada bidang pertanian, farmasi dan bioteknologi sebagai industri sasaran.

Pada aksi ini, Temasek tidak berencana mengambil peran terlalu proaktif, malah membidik saham minoritas.

Sejak dua tahun terakhir, Bayer telah berjuang untuk memiliki Monsanto. Jika perusahaan berbasis di Jerman tersebut berhasil mendekap Monsanto, maka Bayer akan menjadi perusahaan obat-obatan dan bahan kimia terbesar dunia.

Editor: Wahyu T.Rahmawati