LONDON. Temasek Holding Pte. menjual kepemilikan sahamnya senilai HK$ 28,2 miliar atau US$ 3,7 miliar di dua bank pemerintah China, yaitu China Construction Bank (CCB) Corp. dan Bank of China pada Selasa (5/7).Perusahaan investasi yang memiliki dana kelolaan sebesar US$ 152 miliar itu memiliki porsi investasi 37% di sektor finansial. Beberapa kepemilikan saham yang menonjol di antaranya dengan memiliki 19% saham di Standard Chartered Bank plc dan juga kepemilikan saham di Singapore DBS Holdings.Fullerton Financial Holdings, anak usaha Temasek, menjual 5,19 miliar saham Bank of China dalam kisaran HK$ 3,60- HK$ 3,67 per saham atau telah terdiskon 2,01-4,02% dari harga terakhir saham ini diperdagangkan. Terpisah, dua anak usaha Temasek lainnya yakni Cairnhill Investment dan Crescent Investment juga menggadaikan saham China Construction Bank di kisaran harga HK$ 6,22-HK$ 6,35 per saham, atau sudah terdiskon 2,01-4,01% dari harga terakhir perdagangan saham itu. Menurut term sheet International Financing Review (IFR), dana dari penjualan saham itu tidak boleh dibuat membeli saham lainnya dalam tiga bulan. Namun, manajemen Temasek masih enggan berkomentar tentang ini. Temasek kembali menjual saham CCB kurang dari setahun setelah mereka membelinya senilai US$ 1,55 miliar dalam penawaran saham kala itu. Temasek juga mengakuisisi Bank of America-Merrill Lynch di waktu yang sama.Penjualan saham ini muncul menjelang rilisnya laporan tahunan Temasek pada akhir bulan ini. Temasek telah mengakuisisi saham Barclays dan BofA pada saat krisis finansial. Sejak itu, Temasek mulai mengurangi kepemilikan sahamnya di sektor keuangan. Selasa kemarin, Moody's memberi peringatan tentang kemungkinan penurunan peringkat perbankan di China karena tingginya utang terhadap pemerintah yang melebihi dari ekspektasi. Prospek kredit perbankan di China bisa berubah menjadi negatif. Peringatan itu membuat saham perbankan China menjadi tertekan.
Temasek menjual kepemilikan saham di perbankan China senilai US$ 3,7 miliar
LONDON. Temasek Holding Pte. menjual kepemilikan sahamnya senilai HK$ 28,2 miliar atau US$ 3,7 miliar di dua bank pemerintah China, yaitu China Construction Bank (CCB) Corp. dan Bank of China pada Selasa (5/7).Perusahaan investasi yang memiliki dana kelolaan sebesar US$ 152 miliar itu memiliki porsi investasi 37% di sektor finansial. Beberapa kepemilikan saham yang menonjol di antaranya dengan memiliki 19% saham di Standard Chartered Bank plc dan juga kepemilikan saham di Singapore DBS Holdings.Fullerton Financial Holdings, anak usaha Temasek, menjual 5,19 miliar saham Bank of China dalam kisaran HK$ 3,60- HK$ 3,67 per saham atau telah terdiskon 2,01-4,02% dari harga terakhir saham ini diperdagangkan. Terpisah, dua anak usaha Temasek lainnya yakni Cairnhill Investment dan Crescent Investment juga menggadaikan saham China Construction Bank di kisaran harga HK$ 6,22-HK$ 6,35 per saham, atau sudah terdiskon 2,01-4,01% dari harga terakhir perdagangan saham itu. Menurut term sheet International Financing Review (IFR), dana dari penjualan saham itu tidak boleh dibuat membeli saham lainnya dalam tiga bulan. Namun, manajemen Temasek masih enggan berkomentar tentang ini. Temasek kembali menjual saham CCB kurang dari setahun setelah mereka membelinya senilai US$ 1,55 miliar dalam penawaran saham kala itu. Temasek juga mengakuisisi Bank of America-Merrill Lynch di waktu yang sama.Penjualan saham ini muncul menjelang rilisnya laporan tahunan Temasek pada akhir bulan ini. Temasek telah mengakuisisi saham Barclays dan BofA pada saat krisis finansial. Sejak itu, Temasek mulai mengurangi kepemilikan sahamnya di sektor keuangan. Selasa kemarin, Moody's memberi peringatan tentang kemungkinan penurunan peringkat perbankan di China karena tingginya utang terhadap pemerintah yang melebihi dari ekspektasi. Prospek kredit perbankan di China bisa berubah menjadi negatif. Peringatan itu membuat saham perbankan China menjadi tertekan.