JAKARTA. Banderol harga tembaga melesat signifikan pada penutupan perdagangan, akhir pekan kemarin. Tembaga untuk pengiriman Agustus 201, Jumat (3/6), mencatat kenaikan harga hingga 2% menjadi US$ 9.097,5 per ton di London Metal Exchange. Ini merupakan rekor harga tertinggi selama sepekan terakhir. Pemicu terkereknya harga tembaga kali ini ada beberapa faktor. Pertama, penurunan cadangan tembaga di China yang cukup signifikan. Cadangan tembaga di Negeri Tembok Raksasa Maret lalu masih sekitar 600.000-700.000 metrik ton. Namun posisi cadangan tembaga Negeri Panda itu bulan lalu tinggal yaitu 350.000-400.000 metrik ton. "China akan terus mengimpor tembaga untuk memenuhi permintaan ke depan," ungkap Gayle Berry, Xinyi Chen, dan Nicholas Snodown, Analis Barclays Capital, seperti dikutip Bloomberg, akhir pekan lalu.
Tembaga berpeluang menembus US$ 9.500
JAKARTA. Banderol harga tembaga melesat signifikan pada penutupan perdagangan, akhir pekan kemarin. Tembaga untuk pengiriman Agustus 201, Jumat (3/6), mencatat kenaikan harga hingga 2% menjadi US$ 9.097,5 per ton di London Metal Exchange. Ini merupakan rekor harga tertinggi selama sepekan terakhir. Pemicu terkereknya harga tembaga kali ini ada beberapa faktor. Pertama, penurunan cadangan tembaga di China yang cukup signifikan. Cadangan tembaga di Negeri Tembok Raksasa Maret lalu masih sekitar 600.000-700.000 metrik ton. Namun posisi cadangan tembaga Negeri Panda itu bulan lalu tinggal yaitu 350.000-400.000 metrik ton. "China akan terus mengimpor tembaga untuk memenuhi permintaan ke depan," ungkap Gayle Berry, Xinyi Chen, dan Nicholas Snodown, Analis Barclays Capital, seperti dikutip Bloomberg, akhir pekan lalu.