Tembaga berpotensi naik 18% dari harga saat ini hingga akhir 2011



LONDON. Krisis tembaga kemungkinan akan terus berlanjut hingga kuartal ini seiring persediaan tembaga dunia terus meningkat, akibat permintaan dari China dan Jepang melorot. Menurut estimasi dari 24 analis dan pialang yang disurvei Bloomberg, harga tembaga mungkin akan turun ke angka US$ 8.500 per metrik ton, atau turun 8,9% dari harga tembaga hari ini yakni US$ 9.330 per metrik ton.

Setelah mencapai angka terendahnya, harga tembaga kembali akan rebound hingga menuju harga US$ 11.000 per metrik ton pada akhir tahun ini, atau naik 18% dari harga tembaga saat ini.

"Penguatan harga tembaga bakal terlihat kembali pada semester kedua tahun ini dan beberapa tahun ke depan," kata Christin Tuxen, analis Danske Band A/S di Copenhagen.


Pada saat itu, kekurangan tembaga bakal menjadi yang terburuk sejak 2004, ketika harga tembaga naik 37% dari harga saat ini.

Sementara saat ini, harga tembaga sedang melemah, akibat persediaan tembaga di Shanghai Futures Exchange meningkat 85% sejak akhir September 2010.

Analis menduga, penurunan permintaan tembaga dari Jepang terjadi karena setelah gempa dan tsunami yang melanda pada 11 Maret 2011 lalu, membuat banyak pabrik tidak berproduksi.Sekadar informasi, harga tembaga selama kuartal pertama 2011 telah turun 1,8% dan menjadi penurunan pada periode yang sama terbesar sejak 2001.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini