KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hiruk-pikuk perang dagang antara Amerika Serikat dan China memukul harga sejumlah komoditas logam industri seperti aluminium dan tembaga pada kuartal I 2018. Namun, harga kedua komoditas tersebut masih berpeluang melesat lantaran permintaan yang cukup tinggi. Mengutip Bloomberg, harga aluminium kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) anjlok 11,64% ke level US$ 2.004,5 per metrik ton per kuartal pertama 2018. Di periode yang sama harga tembaga juga tumbang 7,35% ke level US$ 6.714 per metrik ton. Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, baik aluminium dan tembaga sama-sama mengalami tren penguatan di awal tahun ini. Namun, seiring dengan adanya sentimen kenaikan suku bunga acuan AS, harga kedua logam industri ini mulai bergerak fluktuaktif dengan kecenderungan melemah.
Tembaga dan aluminium punya kans rebound pada kuartal 2
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hiruk-pikuk perang dagang antara Amerika Serikat dan China memukul harga sejumlah komoditas logam industri seperti aluminium dan tembaga pada kuartal I 2018. Namun, harga kedua komoditas tersebut masih berpeluang melesat lantaran permintaan yang cukup tinggi. Mengutip Bloomberg, harga aluminium kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) anjlok 11,64% ke level US$ 2.004,5 per metrik ton per kuartal pertama 2018. Di periode yang sama harga tembaga juga tumbang 7,35% ke level US$ 6.714 per metrik ton. Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, baik aluminium dan tembaga sama-sama mengalami tren penguatan di awal tahun ini. Namun, seiring dengan adanya sentimen kenaikan suku bunga acuan AS, harga kedua logam industri ini mulai bergerak fluktuaktif dengan kecenderungan melemah.