JAKARTA. Harga tembaga menembus level US$ 6.000 per metrik ton dan bertengger di level tertinggi dalam hampir lima bulan terakhir. Risiko perselisihan pekerja Chili dan Peru meningkatkan kekhawatiran akan pasokan tembaga di pasar yang sudah bergerak ke area defisit. Mengutip Bloomberg, Jumat (21/7) pukul 17.08 WIB, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,4% ke level US$ 6.042,5 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 1 Maret. Sedangkan dalam sepekan terakhir tembaga menanjak 1,9%. Harga tembaga juga mendapat dukungan dari kuatnya ekonomi China, turunnya pasokan serta sinyal defisit lebih dalam pada April lalu.
Tembaga di level tertinggi lima bulan
JAKARTA. Harga tembaga menembus level US$ 6.000 per metrik ton dan bertengger di level tertinggi dalam hampir lima bulan terakhir. Risiko perselisihan pekerja Chili dan Peru meningkatkan kekhawatiran akan pasokan tembaga di pasar yang sudah bergerak ke area defisit. Mengutip Bloomberg, Jumat (21/7) pukul 17.08 WIB, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,4% ke level US$ 6.042,5 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 1 Maret. Sedangkan dalam sepekan terakhir tembaga menanjak 1,9%. Harga tembaga juga mendapat dukungan dari kuatnya ekonomi China, turunnya pasokan serta sinyal defisit lebih dalam pada April lalu.