KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hujan lebat mengakibatkan peristiwa tembok roboh di Gedung Sekolah MTsN 19 pada Kamis (6/10) pukul 14:50 WIB di Jl. Pinang Kalijati No.1 RT.08/09, Kel. Pondok Labu, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh, karena tembok tidak mampu menahan luapan air yang ada. Posisi sekolah berada di dataran rendah, yang di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.
Baca Juga: 3 Meninggal 2 Luka BPBD DKI Jakarta Pastikan tidak Ada Korban lain di MTsN 19 Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut terdapat 3 siswa yang meninggal dunia dalam peristiwa runtuhnya tembok MTsN 19 tersebut. Berikut adalah update data-data korban hingga Kamis (6/10) pukul 19:00 WIB: Meninggal dunia 1. Nama: Dicka Safa Ghifari Usia: 13 Tahun (17 Des 2008) Jenis kelamin: Laki-laki Status: Meninggal dunia Direncanakan akan dimakamkan di TPU Johar 2. Nama: Muh. Adnan Efendi Usia: 13 Tahun (11 Mei 2009) Jenis kelamin: Laki-laki Status: Meninggal dunia Direncanakan akan dimakamkan di TPU Cilandak 3. Nama: Dendis Al Latif Usia: 13 Tahun (15 Des 2008) Jenis kelamin: Laki-laki Status: Meninggal dunia Direncanakan akan dimakamkan di TPU Kampung Kandang Luka-Luka 1. Nama: Adisya Daffa Allutfi Usia: 13 Tahun (26 Mei 2009) Jenis kelamin: Laki-laki Status: Hidup/Luka-luka (Dalam penanganan di RS Prikasih) 2. Nama: Nabila Ika Fatimah Usia:15 Tahun (8 Ags 2007) Jenis kelamin: Perempuan Status: Hidup/Luka-luka (Dalam penanganan di RS Prikasih) 3. Nama: Nirjirah Desnauli Usia: 14 Tahun (1 Des 2007) Jenis kelamin: Perempuan Korban: Hidup/Luka-luka (Dalam penanganan di RS Prikasih) Kalak BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji telah berkunjung ke RS Prikasih, Jakarta Selatan untuk menjenguk korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka. Koordinasi juga dilakukan dengan pihak rumah sakit dan unsur dari Kanwil Kemenag Jaksel, Polres Jaksel, Pihak Kelurahan dan Keluarga Korban mengenai penanganan pemakaman korban. Adapun untuk proses pemakaman semua korban meninggal sudah ditangani oleh pihak Kanwil Kemenag Jaksel.
Sedangkan personel gabungan yang terdiri dari TRC BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas SDA, Tagana Dinsos, Basarnas, TNI/POLRI mulai berhasil menguras air dan hanya tersisa sekitar 10-20cm. Hal ini akan memudahkan petugas untuk melakukan pembersihan puing-puing reruntuhan tembok. Adapun aliran listrik yang berada di sekitar kawasan sekolah sudah dipadamkan oleh PLN.
Baca Juga: Ini Titik Genangan dan Wilayah Terdampak Banjir di Jakarta Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat