Tembus US$ 400,9 Miliar, Utang Luar Negeri RI Meningkat pada November 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat pada November 2023.  Bank Indonesia (BI) mencatat, ULN Indonesia pada November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar, atau naik 1,82% dari posisi akhir Oktober 2023 yang sebesar US$ 393,7 miliar. 

Pun, Asisten Gubernur BI Erwin Haryono menyebut, posisi ULN Indonesia tersebut naik 2,0% dari November 2022. Peningkatannya pun lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 0,7% secara tahunan (year on year/YoY).

Erwin bilang, perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh transaksi ULN sektor publik. Serta, ada faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah. 


“Sehingga, berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS,” tutur Erwin dalam keterangannya, Senin (15/1). 

Baca Juga: Total Nilai Ekspor Sepanjang 2023 Capai US$ 258,82 Miliar, Turun 11,33% dari 2022

Erwin memerinci. ULN pemerintah pada bulan November 2023 sebesar US$ 192,6 miliar atau naik dari US$ 188,3 miliar pada bulan sebelumnya.  Posisi ULN pemerintah pada November 2023 pun tumbuh 6,0% YoY, meningkat dari pertumbuhan 3,0% YoY pada bulan sebelumnya. 

Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar surat berharga negara (SBN) domestik dan internasional dalam bentuk sukuk global. 

“Seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar karena mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global,” tambah Erwin. 

Sedangkan ULN Swasta pada bulan November 2023 tercatat US$ 196,2 miliar, atau naik tipis dari posisi akhir Oktober 2023 yang sebesar US$ 196,0 miliar. 

Meski demikian, ULN Swasta pada November 2023 terpantau turun 3,2% YoY, atau lebih dalam dari penurunan pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,3% YoY. 

Baca Juga: BPS Catat Nilai Ekspor Desember 2023 Naik 1,89% Jadi US$ 22,41 Miliar

Penurunan pertumbuhan ULN swasta bersumber dari makin dalamnya penurunan lembaga keuangan (financial corporations), yaitu sebesar 6,4% YoY, setelah pada bulan sebelumnya hanya turun 2,4% YoY. 

Kemudian, penurunan pertumbuhan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) tercatat 2,5% YoY, setelah pada bulan sebelumnya turun 2,3% YoY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi