KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) menanjak selama sepekan terakhir. Merujuk Bloomberg, pada Jumat (5/2), harga minyak WTI berada di level US$ 56,85 per barel. Dalam sepekan, harga minyak WTI menguat 8,91%. Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, kenaikan harga minyak ini didorong oleh beberapa data dari Amerika Serikat (AS) yang mulai membaik. Mulai dari data-data ekonomi hingga data cadangan minyak mentah yang juga turun. Oleh karena itu, ia meyakini saat ini secara fundamental, kondisi minyak dunia relatif bagus. “Sementara dari OPEC+, sejauh ini sepertinya masih cukup seimbang, apalagi beberapa negara masih patuh dalam pemangkasan produksi hariannya. Walaupun, tidak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 yang belum reda masih menekan permintaan terhadap minyak, jadi potensi pelemahan juga masih cukup terbuka,” kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (5/2).
Baca Juga: Capai rekor tertinggi dalam setahun, harga minyak WTI melesat 9% di minggu lalu Kendati demikian, Wahyu optimistis harga minyak WTI masih akan tetap berada di atas US$ 50 per barel untuk beberapa waktu ke depan. Menurutnya, secara global, pasokan minyak juga berpotensi cenderung berkurang. Hal ini didukung oleh beberapa perusahaan minyak terbesar di dunia yang mulai mengurang aktivitas eksplorasi.