Tembus US$ 900 miliar, kapitalisasi pasar Amazon kian mendekati Apple



KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Kinerja saham Amazon.com luar biasa di tahun ini. Lonjakan harga saham peritel online terbesar dunia ini bukan cuma membawa kekayaan si pendirinya, Jeff Bezoz, menjadi orang paling kaya sejagat dengan kekayaan lebih dari US$ 150 miliar.

Kenaikan harga saham Amazon.com juga membuat kapitalisasi pasar perusahaan ini makin membesar. Reuters melaporkan, Rabu (18/7), kapitalisasi pasar emiten berkode saham AMZN tersebut sempat menembus US$ 900 miliar. Namun, di penutupan perdagangan tadi malam, market cap Amazon kembali turun menjadi US$ 894,23 miliar.

Saat ini cuma ada dua emiten di dunia dengan market cap di atas US$ 900 miliar. Satu lagi adalah raksasa teknologi Apple Inc.Dengan tren harga sahamnya yang makin menanjak, Amazon kini mulai menjadi ancaman bagi Apple sebagai perusahaan yang paling berharga di Wall Street.


Setelah Amazon mengumumkan hasil penjualan saat Prime Day hingga lebih dari US$ 100 juta, Rabu (18/7), harga saham perusahaan asal Seattle ini sempat menyentuh level US$ 1.858,88 per saham. Ini membuat market cap Amazon mencapai  US$ 902 miliar. 

Kapitalisasi pasar Amazon itu setara Rp 12.628 triliun kalau memakai patokan kurs rupiah Rp 14.000 per dollar AS. Jumlah ini nyaris setara nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang lebih dari Rp 13.000 triliun.

Harga saham Amazon telah melonjak lebih dari 57% pada tahun 2018. Dan kalau dihitung sejak listing di Nasdaq tahun 1997 silam, harga saham Amazon telah memberikan gain hingga lebih dari 123.000%

Jadi, kalau ada investor yang membeli 1 saham Amazon seharga US$ 18 dalam penawaran saham perdana (IPO), sekarang nilai investasinya sudah lebih dari US$ 22.200, sudah termasuk memperhitungkan tiga kali stock split saham Amazon.

Amazon, bersama perusahaan layanan streaming video, Netflix dan beberapa perusahaan teknologi papan atas, telah mendorong rally di bursa Wall Street dalam beberapa tahun terakhir.

Kini Amazon bersaing dengan Apple untuk menjadi emiten pertama di dunia yang menyandang predikat "Big T" alias emiten dengan market cap di atas US$ 1 triliun. Apple masih dalam jalur teratas. Harga saham produsen iPhone itu  naik 12% pada 2018 dan membawa nilai pasar sahamnya menjadi US$ 935 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat