KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kasus positif Covid-19 masih dalam tren menanjak, alias belum ada tanda-tanda penurunan. Makin mendebarkan, tren ini terjadi bersamaan dengan mobilitas warga liburan di akhir tahun yang cenderung meningkat. Tak pelak kondisi ini menuntut kesiagaan, baik di pemerintah daerah maupun di kota-kota besar untuk mengantisipasi lonjakan kasus corona atau Covid-19 usia masa liburan. Jauh sebelum kondisi ini terjadi, DKI Jakarta sudah memberikan peringatan atas potensi naiknya jumlah positive corona atau Covid-19 di kemudian hari.
Tak hanya melarang PNS di lingkungan DKI untuk menunda cuti bersama dan melarang bepergian, tapi juga mengingatkan bahwa fasilitas isolasi dan ruang ICU harian di 98 RS Rujukan Covid-19 nyaris penuh.
Baca Juga: Penting! Mulai besok, penumpang KA jarak jauh wajib rapid test antigen Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memberikan gambaran terkini atas persentase keterpakaian tempat tidur isolasi dan ICU harian di 98 RS Rujukan COVID-19 di Jakarta yang sebulan terakhir meningkat. Per 20 Desember 2020, semisalm dari 6.663 tempat tidur isolasi yang ada di Jakarta, kini sudah terpakai 5.691 unit oleh pasien. Jumlah itu sama dengan keterpakaian sudah mencapai 85 persen atau hanya tersisa 15% dari kapasitas. Addapun kondisi Ruang ICU, tempat tidur ICU terisi 722 dari 907 atau persentase keterpakaiannya mencapai 80 persen atau tersisa 20% dari kapasitas. Widyastuti dalam keterangannya, Senin (21/12) menyebutkan, lewat Instruksi Gubernur Nomor 55 Tahun 2020, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU yang mendekati penuh itu.
Baca Juga: Sudah pernah terinfeksi corona, perlukah disuntik vaksin Covid-19? Pemprov DKI Jakarta akan meningkatkan kapasitas rumah sakit corona di Jakarta. Untuk tempat tidur isolasi targetnya naik 7.171 unit. Sementara untuk ICU ditargetkan penambahan 1.020 unit. “Kami menargetkan peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.171 dan ICU sebanyak 1.020 di RS Rujukan COVID-19 Jakarta khususnya RSUD,” ujar dia. Ia juga menambahkan, peningkatan kapasitas fasilitas ini juga akan diiringi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan. Antara lain dengan penambahan jumlah tenaga kesehatan dengan membuka rekrutmen tenaga kesehatan khusus corona. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana