JAKARTA. Lini bisnis farmasi, terutama obat bebas atau over the counter (OTC) tetap menjadi andalan bagi pendapatan konsolidasi PT Tempo Scan Pacific Tbk. Itu sebabnya, perusahaan berkode saham TSPC ini terus berupaya menggenjot performa divisi farmasi atau yang disebut dengan Pharma Consumer Health (PCH). Tahun lalu, divisi PCH berkontribusi sekitar Rp 1,76 triliun atau setara 30,4% terhadap total penjualan bersih perusahaan. Sebagai catatan, Tempo Scan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 5,78 triliun pada tahun lalu, atau naik 12,6% dibanding penjualan tahun 2010. Nah, Managing Director PCH-Tempo Scan Pacific, Aviaska D. Respati berharap, tahun ini kontribusi divisi farmasi bisa meningkat 10% hingga 20%.Demi mencapai target itu, Aviaska menyebut, perusahaan berencana meluncurkan sekitar 10 produk, terutama berbentuk suplemen. Produk-produk itu akan mulai hadir di pasar mulai kuartal ketiga tahun ini.Tempo Scan sedang berupaya masuk di kategori baru yang belum banyak digarap kompetitor. "Kami menyasar konsumen dengan gaya hidup yang lebih padat atau sibuk," kata Aviaska, Selasa (10/7). Sayang, dia tak bisa menyebutkan besaran investasi yang disiapkan untuk produk-produk baru itu. Yang jelas dana peluncuran produk baru itu termasuk dalam belanja modal tahun ini yang mencapai Rp 1,25 triliun.Menurut Aviaska, divisi farmasi atau PCH menargetkan penjualan obat OTC pada tahun ini akan mencapai 90%, sedangkan sisanya obat ethical (obat berdasarkan resep). Secara nasional, market share produk obat bebas (OTC) buatan Tempo Scan sudah mencapai 45,1% dari total pasar farmasi nasional. "Bisa dibilang, kami menguasai mayoritas pasar obat bebas di dalam negeri," ujar Aviaska.
Tempo Scan Pacific siap pasarkan suplemen baru
JAKARTA. Lini bisnis farmasi, terutama obat bebas atau over the counter (OTC) tetap menjadi andalan bagi pendapatan konsolidasi PT Tempo Scan Pacific Tbk. Itu sebabnya, perusahaan berkode saham TSPC ini terus berupaya menggenjot performa divisi farmasi atau yang disebut dengan Pharma Consumer Health (PCH). Tahun lalu, divisi PCH berkontribusi sekitar Rp 1,76 triliun atau setara 30,4% terhadap total penjualan bersih perusahaan. Sebagai catatan, Tempo Scan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 5,78 triliun pada tahun lalu, atau naik 12,6% dibanding penjualan tahun 2010. Nah, Managing Director PCH-Tempo Scan Pacific, Aviaska D. Respati berharap, tahun ini kontribusi divisi farmasi bisa meningkat 10% hingga 20%.Demi mencapai target itu, Aviaska menyebut, perusahaan berencana meluncurkan sekitar 10 produk, terutama berbentuk suplemen. Produk-produk itu akan mulai hadir di pasar mulai kuartal ketiga tahun ini.Tempo Scan sedang berupaya masuk di kategori baru yang belum banyak digarap kompetitor. "Kami menyasar konsumen dengan gaya hidup yang lebih padat atau sibuk," kata Aviaska, Selasa (10/7). Sayang, dia tak bisa menyebutkan besaran investasi yang disiapkan untuk produk-produk baru itu. Yang jelas dana peluncuran produk baru itu termasuk dalam belanja modal tahun ini yang mencapai Rp 1,25 triliun.Menurut Aviaska, divisi farmasi atau PCH menargetkan penjualan obat OTC pada tahun ini akan mencapai 90%, sedangkan sisanya obat ethical (obat berdasarkan resep). Secara nasional, market share produk obat bebas (OTC) buatan Tempo Scan sudah mencapai 45,1% dari total pasar farmasi nasional. "Bisa dibilang, kami menguasai mayoritas pasar obat bebas di dalam negeri," ujar Aviaska.