JAKARTA. Sabtu pekan lalu menjadi momen istimewa bagi investor kawakan Lo Kheng Hong. Pada 6 Mei lalu, pria yang akrab disapa LKH ini akhirnya berhasil mewujudkan salah satu impiannya. Sudah sejak lama Lo Kheng Hong ingin menghadiri
annual shareholders meeting alias Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bekshire Hathaway Inc. Maklum, perusahaan konglomerasi yang bermarkas di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat (AS) ini, dikendalikan dan dipimpin oleh investor kawakan yang menjadi panutan Lo Kheng Hong: Warren Buffett. Sosok
Chairman Berkshire Warren Buffett, juga
Vice Chairman Berkshire Charlie Munger, memang selalu berhasil menjadi magnet yang mampu mengundang kehadiran puluhan ribu pemegang sahamnya dari seluruh dunia. Kesan ini pula yang diperoleh Lo Kheng Hong saat mengikuti RUPS Berkshire akhir pekan lalu.
Lo Kheng Hong memperkirakan, ada sekitar 40.000 orang yang hadir dalam hajatan tahunan emiten tersebut. Sekadar informasi, untuk menghadiri agenda tahunan Berkshire ini, Anda harus menjadi pemegang saham emiten yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek New York dengan sandi BRK-A dan BRK-B tersebut. Lo Kheng Hong sebetulnya bukanlah pemegang saham Berkshire. Untungnya, Berkhshire membuat ketentuan bahwa setiap pemegang saham berhak memperoleh maksimal empat kredensial untuk mengikuti RUPS. "Saya diajak oleh teman yang bekerja di JP Morgan," ujar Lo Kheng Hong. Nah, bagaimana kesan pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia ini saat mengikuti RUPS Berkshire? Lo Kheng Hong sangat terkesan dengan antusiasme kehadiran para pemegang saham. Hal ini bertolak belakang dengan suasana rapat pemegang saham di Jakarta yang sepi pengunjung. Bahkan, pemegang saham emiten tidak tertarik hadir. Sementara, dalam RUPS Tahunan Berkshire, Lo mengatakan, yang hadir luar biasa banyak. Bukan cuma pemegang saham, investor saham, maupun
fund manager, peserta RUPS Tahunan Berkshire berasal dari berbagai profesi. Mereka datang dari berbagai belahan dunia. Bahkan, Bill Gates, orang terkaya di dunia, juga ikut menghadiri RUPS Berkshire. "Saya sempat berbicara dengan orang yang datang dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Shanghai, Harbin, Kanada, dan Brasil," ujar Lo Kheng Hong. Menurut Lo, peserta dari berbagai belahan negara tersebut datang dari tempat yang jauh lantaran ingin belajar dengan Warren Buffett. Maklum, pria berusia 87 tahun ini sukses menjadi salah satu orang terkaya di dunia berkat investasi saham. Bahkan, Warren Buffett memperoleh julukan Oracle of Omaha lantaran pemilihan saham dan komentarnya di pasar saham kerap kali diikuti oleh investor lainnya. Seperti peserta lainnya, Lo Kheng Hong juga ingin belajar dan memperoleh inspirasi dari Warren Buffett, sosok panutannya dalam berinvestasi saham. Menurut Lo, saat banyak orang masih meragukan investasi saham untuk mencukupi kebutuhan hidup, Warren Buffett bahkan telah membuktikan bahwa berinvestasi saham bisa menjadikannya sebagai orang terkaya di dunia. Lalu, bagaimana kesan Lo Kheng Hong saat bertemu dengan gurunya dalam berinvestasi saham? Menurut Lo, meski usia sudah menginjak 87 tahun, Waret Buffett tetap semangat menjawab pertanyaan dari pemegang saham saat sesi tanya jawab berlangsung dari pukul 09.30 hingga pukul 15.30. Warren Buffett tidak terlihat lelah sedikit pun. Meski tidak sempat berbincang secara pribadi dengan sang idola, Lo Kheng Hong mendapat pelajaran berharga dalam pertemuan tersebut. Lo mengatakan, Warren Buffett pernah mengatakan tidak berani membeli saham emiten teknologi. Alasannya, Warren Buffett tidak mengerti mengenai teknologi. Namun, pada awal tahun ini, Warren Buffett justru membeli saham Apple Inc. senilai US$ 6,7 miliar. Warren Buffett tidak takut kondisi yang dialami Nokia dan BlackBerry akan menimpa Apple. "Dia juga tidak takut membeli saham perusahaan penerbangan Delta Airlines senilai US$ 2,3 miliar dan saham Southwest Airlines senilai US$ 1,75 miliar. Dia tidak takut memasuki bidang usaha penerbangan yang tidak baik sehingga banyak perusahaan penerbangan bangkrut," ujar Lo Kheng Hong. Namun, hal yang paling berkesan bagi Lo Kheng Hong adalah saat melihat secara langsung sosok Warren Buffett. Lo bilang, kebanyakan orang yang berusia 87 tahun sudah pensiun. Mereka tidak lagi berbuat apa-apa dan tidak memiliki apa-apa. Sebagian besar dari mereka menggantungkan hidup pada anak-anaknya. Karena itu, mereka tidak lagi memiliki daya tarik sehingga tidak ada orang yang peduli dan memperhatikan mereka.
Hal ini sangat berbeda dengan Warren Buffett. Di usianya yang sudah 87 tahun, Lo mengatakan, Warren Buffett masih memimpin perusahaan yang sangat besar. Saat ini, Berkhsire memiliki karyawan sebanyak 360.000 orang. Warren Buffett juga masih mampu menarik banyak orang dari seluruh dunia untuk datang menghadiri rapat tahunan. Bagi Lo Kheng Hong, Warren Buffett penuh pesona dan mampu menjawab pertanyaan selama enam jam dengan baik. Lo Kheng Hong sebelumnya merasa sudah tua meski usianya baru 58 tahun. Ia merasa sudah memasuki usia pensiun. Rambut juga sudah beruban. Namun, "Ketika saya melihat Warren Buffett yang berusia 87 tahun bisa seperti itu, saya jadi merasa muda kembali," ujar Lo Kheng Hong. Lo Kheng Hong berharap, setiap orang bisa menyerupai Warren Buffett, tetap memesona meski usia sudah 87 tahun. "Kalau kita mau sungguh mempelajari saham, maka saham dapat menjadikan kita kaya seperti Warren Buffett," ujar Lo Kheng Hong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: A.Herry Prasetyo