Temui Menkop UMKM, Tokopedia ungkap permasalahan UMKM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Tokopedia William Tanuwijaya bertemu dengan Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Menkop UMKM) Teten Masduki hari ini. Dalam pertemuan tersebut, William mengaku melaporkan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.

William mengaku permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM sangat kompleks. Namun, dia menyebut salah satu masalah yang dialami adalah lamanya perizinan yang didapatkan pelaku usaha ketika sudah menghasilkan salah satu produk.

"Banyak sekali UMKM kita yang memproduksi sendiri, tetapi ketika mereka mau membuat produk tersebut dalam skala nasional, tentunya mereka harus punya izin. Kalau izinnya keluar lama, tentunya lama juga merambah pasar di seluruh Indonesia, bahkan sampai ekspor," tutur William, Senin (4/11).


Baca Juga: Tokopedia bersiap IPO di dua negara

Selain perizinan yang lebih cepat, William pun berharap, nantinya proses perolehan izin lebih mudah dengan adanya perizinan satu pintu via digital.

Tak hanya soal perizinan, William pun mengatakan, produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM di Indonesia perlu dukungan supaya lebih berdaya saing. Dia berpendapat, bila produk-produk tersebut berdaya saing, maka UMKM bisa memiliki pasar yang lebih jelas dan bisa bersaing dengan produk lain.

"Jadi kita harus memikirkan kalau brand-brand Indonesia ini bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri terlebih dahulu. Bisa punya daya saing yang lebih baik. Karena itu kita banyak sekali diskusi bagaimana kira-kira membantu UMKM kita naik kelas," terang William.

Baca Juga: Ini strategi Tokopedia untuk capai target transaksi 2% dari PDB pada 2020

William juga mengatakan pihaknya sudah mencoba membantu pelaku UMKM untuk terus tumbuh dengan menyediakan platform yang terbuka bagi semua pihak mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, pekerja kantoran dan lainnya.

Menurutnya, melalui Tokopedia, pelaku usaha juga bisa mendapatkan akses permodalan. Tokopedia juga turut memberikan beragam pelatihan di berbagai daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .